Analisis Yuridis Empiris Terhadap Legalitas Pernikahan Beda Agama di Indonesia

Pernikahan beda agama tidak lagi asing di telinga masyarakat dewasa ini, disebabkan semakin populer dilakukan mulai dari kalangan bawah hingga atas. Hal ini disebabkan oleh adanya penafsiran hukum atas dua peraturan yang tidak koheren, yang berdampak pada proses pencatatan pernikahan dan akibat hukum terhadap anak dari perkawinan beda agama. Oleh karena itu penelitian mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana dasar hukum dan analisis terhadap pernikahan beda agama di Indonesia, 2) Bagaiman akibat hukum yang timbul dari perkawinan beda agama menurut hukum positif dan hukum islam. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan penelitian yuridis normatif dengan melakukan kajian kepustakaan. Adapun hasil penelitian, secara yuridis di dalam pernikahan beda agama terdapat kekosongan hukum dan ketidakpastian hukum antara undang-undang perkawinan dan undang- undang administrasi kependudukan yang berdampak pada kekosongan hukum dan ketidak pastian hukum sehingga menimbulkan salah penafsiran terhadap Undang-Undang. Adapun akibat hukum yang ditimbulkan adalah akibat terhadap hak waris anak, jika ditinjau dari hukum islam maka seorang muslim tidak dapat mewarisi atau diwarisi oleh non muslim, sedangkan dalam hukum positif masih dapat mewarisi selama tidak menentang hal-hal yang diatur dalam undang-undang. Oleh karena itu peneliti menyimpulkan pencatatan perkawinan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tidak menjadi jaminan sah atau tidaknya suatu perkawinan, melainkan suatu bentuk upaya menjaga kesakralan hubungan pernikahan.