Mediasi Dalam Penyelesaian Sengketa Perkawinan Pada Mahkamah Syar’iyah Di Aceh

Mediasi menjadi rangkaian penting dari proses perkara pada Mahkamah Syar’iyah di Aceh. Ishlāh dan tahkīm menginspirasi perlunya mediasi dalam penyelesaian konflik keluarga, yang pelaksanaannya bukan hanya berdampak hukum, tetapi juga efek psikologis terhadap para pihak, karena keberhasilannya memberikan win win solution bagi pihak-pihak. Mahkamah Agung telah mengeluarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, untuk efektifnya pelaksanaan mediasi termasuk menyelesaikan sengketa perkawinan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu penelitian dimana analisisnya menggunakan uraian yang menjelaskan asas hukum, kaidah hukum dan doktrin hukum. Digunakan pendekatan filosofis, yuridis dan sosiologis. Penelitian lapangan yang berupa data primer sifatnya hanya sebagai pelengkap dari bahan hukum sekunder, data yang diperoleh di lapangan dengan observasi dan wawancara, dikumpulkan kemudian diolah melalui analisis reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tujuan penulisan disertasi ini untuk mengkaji implementasi mediasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung, serta efektivitas pelaksanaannya pada Mahkamah Syar’iyah di Aceh. Pada Mahkamah Syar’iyah mediasi telah dilaksanakan sesuai maksud Peraturan Mahkamah Agung, tetapi tingkat keberhasilannya masih rendah, karena sengketa perkawinan umumnya telah klimaks dan menghendaki perceraian. Ishlāh dan tahkīm harus diefektifkan, juga upaya pembaharuan hukum mediasi keluarga, penerapan lembaga hakam dalam mediasi, penguatan asas sederhana, cepat dan murah serta memaksimalkan fungsi dan peran mediator.