Living Quran dalam Tradisi Keunduri Blang di Aceh

Samsul Bahri, 2006057001 and Syahrizal Abbas, 2027107002 and Zulihafnani, 2026098103 and M.uhammad Nuzul Abraar, Nuzul and Ali Abdurahman Simangunsong, Ali (2023) Living Quran dalam Tradisi Keunduri Blang di Aceh. -, -. (Unpublished)

[thumbnail of Laporan Akhir  PDF.pdf] Text
Laporan Akhir PDF.pdf

Download (1MB)

Abstract

Tradisi pembacaan dan penulisan ayat-ayat al-Quran dalam kenduri blang di Aceh memiliki nilai sakral dan mendalam dalam kehidupan masyarakat. Tradisi ini terdiri dari tiga tahap penting: sebelum menanam padi, saat padi berbunga, dan menjelang panen. Tradisi ini dianggap sebagai bentuk perlindungan terhadap pertanian dan hasil panen yang melimpah. Meskipun awalnya dianggap kurang pantas, kenduri blang mengalami evolusi menjadi praktik spiritual dan budaya yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam tradisi keunduri blang di Aceg, bentuk pengamalan dan resepsi Al-Quran dalam tradisi, pemaknaan, fungsi psikososial, serta prognosis keberlanjutan tradisi ini di masa mendatang. Penelitian ini merupakan penelitian living Quran, penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Hasil yang dilakukan di tiga lokasi berbeda di Aceh: Waido, Trienggadeng, dan Nagan Raya, mengungkapkan bahwa, tradisi ini memiliki tiga tahap penting, yaitu sebelum menanam padi, saat padi berbunga, dan menjelang panen. Pada tradisi ini, masyarakat menghubungkan ayat-ayat al-Quran dengan perlindungan pertanian dan hasil panen yang melimpah. Tradisi keunduri blang memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Aceh. Aktivitas ini melibatkan berbagai ritual, seperti pembacaan al-Quran, zikir, dan doa, yang tercermin dalam simbol-simbol seperti kerbau bintang. Tradisi ini membawa nilai-nilai karakter seperti relijius, disiplin, dan kerja keras, serta mengajarkan tentang kerjasama, rasa syukur, dan keyakinan dalam menghadapi perubahan dan tantangan hidup. Namun, tradisi ini juga menghadapi tantangan perubahan sosial dan budaya akibat eksposur terhadap informasi global. Generasi muda memiliki pandangan yang berbeda terhadap tradisi ini, dengan konflik antara pandangan spiritual dan ilmiah. Meskipun demikian, narasumber yang meyakini kelestarian tradisi ini memberikan harapan. Penting untuk menjaga keseimbangan antara tradisi dan perubahan serta membangun hubungan antargenerasi. Dengan pemahaman yang mendalam, masyarakat dapat merumuskan langkah tepat untuk melestarikan tradisi ini dalam transformasi budaya masa depan.

Item Type: Other
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.1 Ilmu-ilmu Al-Qur'an > 2X1.19 Ilmu-ilmu Al-Qur'an yang lain
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Samsul Bahri Samsul
Date Deposited: 16 Jan 2024 03:32
Last Modified: 16 Jan 2024 03:32
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/34792

Actions (login required)

View Item
View Item