Efektivitas Sanksi Hukum Terkait Jarimah Maisir di Kota Banda Aceh

Pelanggaran dari jarimah maisir sekecil apapun dapat dijerat dengan hukuman seperti yang telah ditetapkan dalam qanun dengan tujuan agar si pelaku tersebut mendapatkan efek jera. Namun meskipun jarimah maisir telah diancam dengan hukuman yang sangat berat, akan tetapi dalam praktik perbuatannya itu masih saja terjadi di wilayah hukum Kota Banda Aceh. Pertanyaan dalam skripsi ini adalah bagaimana efektivitas sanksi hukum terhadap pelaku jarimah maisir dan kendala pada penerapan sanksi hukum terhadap pelaku jarimah maisir di kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan yuridis normatif yang bersifat deskriptif analisis. Hasil penelitian ini adalah efektivitas sanksi hukum terhadap pelaku jarimah maisir di Kota Banda Aceh dinilai sudah memberikan sedikit efek jera dan kesadaran hukum bagi pelaku dan masyarakat Aceh. Akan tetapi masih membutuhkan peningkatan dari sanksi tersebut terlebih untuk pelaku residivis dalam kasus maisir ini. Sehingga penerapannya masih perlu dibenahi dan ditingkatkan agar kepercayaan masyarakat terhadap penerapan hukum Islam dapat lebih meningkat. Kendala pada penerapan sanksi hukum terhadap pelaku jarimah maisir di Kota Banda Aceh karena minimnya personil Wilayatul Hisbah menjadi salah satu kendala yang dihadapi, dan kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk melaksanakan Syariat Islam mengakibatkan mudah pelaku melakukan jarimah maisir. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas sanksi hukum terkait jarimah maisir di Kota Banda Aceh ini belum bisa dikategorikan efektif. Karena kasusnya masih saja terjadi dan terus meningkat bahkan adanya pelaku residivis. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat efektif dari sanksi hukum tersebut belum sepenuhnya memberikan dampak bagi pelaku itu sendiri dan masyarakat.