Pengaruh Black Campaign Terhadap Pembentukan Perilaku Pemilih Pemula Pada Pemilihan Umum Presiden Tahun 2019

Black campaign yang terjadi di kalangan mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh mempengaruhi pola pikir mereka dalam menentukan hak pilih pada pemilu 2019, hal ini terjadi karena maraknya penyebaran bentuk-bentuk black campaign yang diterima mahasiswa di jejaring sosial mereka seperti WhatsApp, serta sasaran black campaign adalah pemilih pemula yang masih mudah dipengaruhi hal ini dikarena karakteristik pemilih pemula merupakan pemilih yang rasa penasarannya masih dalam terhadap pemilu, serta mereka yang masih berpikir secara rasioanal. Oleh karenanya peneliti merumuskan masalah bagimana pengaruh black campaign dalam membentuk perilaku pemilih pemula serta persepsi mahasiswa UIN Ar-Raniry terhadap black campaign di media sosial. Dengan permasalahan di atas penelitian ini menggunakan metode kualitaf yang mana metode ini mengupas permasalahan dengan cara turun dan melihat sendiri permasalahn yang terjadi di lapangan, serta pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara terhadap informan.Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, ditemukan beberapa kasus black campaign yang terjadi di kalangan mahasiswa yang mana kasus black campaign paling banyak didapati bentuk-bentuk black campaign yang merujuk ke pasangan calon no urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin berupa video-video dan gambar menggunakan kata sindiran. Dengan adanya video dan gambar yang tersebar, Perilaku mahasiswa UIN ar-raniry terbentuk untuk tidak memilih pasangan calon no 01 melainkan memilih pasangan calon no urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, serta persepsi mahasiswa mengenai black campaign yang tersebar dimedia sosial juga bermacam-macam mulai dari menyebarkan apa yang mereka terima hingga penolakan masal yang dilakukan untuk pasangan calon no urut 01. Dari hasil yang ditemukan peneliti di lapangan maka disimpulkan bahwa black campaign sangat berpengaruh dalam hal pola pembentukan perilaku serta mempengaruhi persepsi mahasiwa UIN Ar-Raniry pada pemilihan umum tahun 2019 ini