Resolusi Konflik Keuchik Dalam Menghadapi Problematika Antar Anggota Masyarakat Di Gampong Lasikin Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue

Reyki Fitra Rajul, 190403027 (2024) Resolusi Konflik Keuchik Dalam Menghadapi Problematika Antar Anggota Masyarakat Di Gampong Lasikin Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Reyki Fitra Rajul, 190403027 (2023).pdf] Text
Reyki Fitra Rajul, 190403027 (2023).pdf

Download (5MB)

Abstract

Resolusi konflik merupakan upaya yang dilakukan untukmenyelesaikan sebuah perkara.resolusi konflik muncul sebagai solusi pemecahan dari sebuah konflik yang terjadi. Resolusi konflik bertujuan untuk menemukan titik solusi dari sebuah permasalahan, menyatukan hubungan menjadi kembali normal,meningkatkan interaksi antar manusia. Resolusi konflik hadir karena adanya konflik yang muncul ke permukaan. Upaya yang di alami keuchik dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang tentram tentu tidak terlepas dari hambatan dan rintangan. Keuchik keuchik di tuntut untuk mampu memipin, mengayomi, mensejahtrakan, bahkan wajib menjadi penengah sebagai pegangan bagi masyarakat dalam menyelesaikan konflik yang terjadi. Maka dari itu dalam penelitian ini,terdapat dua permasalahan yang menjadi dokus penelitian utama, yaitu Bagamana upaya yang dilakukan oleh Geucik dalam melakukan resolusi konflik di Gampong Lasikin Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue ? dan yang kedua apa hambatan yang dihadapi Geuchik dalam melakukan resolusi konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Gampong Lasikin Kecamatan Teupah Tengah Kabupaten Simeulue ? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat deskriptif. Sumber informasi diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. informan meliputi petani, pemuka agama dan masyarakat. Verifikasi kebenaran informasi dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: di Gampong Lasikin resolusi konflik yang dilakukan oleh keuchik sebagai pimpinan gampong berpusat pada teori pemecahan masalah konflik yang terdiri dari metode mediasi, negosiasi, konsiliasi dan rekonsiliasi, dengan tujuan menciptakan lingkungan masyarakat yang bebas konflik, tentram, aman, dan damai. Hambatan yang dihadapi oleh keuchik pada saat meresolusi konflik yaitu kurangnya komunikasi masyarakat dengan keuchik dan aparatur gampong dalam menyelesaikan konflik dengan faktor penyebab Adanya perasaan mampu menyelesaiakan konflik secara individu, penyampaian bahasa yang sulit, dan adanya perasaan malu. Hambatan kedua yaitu adanya pihak luar yang memperuncing masalah dengan faktor penyebab adanya dendam pribadi, dan adanya dominasi dan perbedaan. dan hambatan yang terakhir adalah sikap arrogan ketika proses resolusi konflik dengan faktor penyebab emosi, kondisi psikis, dan kurangnya pengetahuan.
Kata Kunci: Resolusi Konflik, Keuchik, Problematika, Masyarakat.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 303 Proses sosial
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 303 Proses sosial > 303.3 Koordinasi dan pengawasan
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Manajemen Dakwah
Depositing User: Reyki Fitra Rajul
Date Deposited: 18 Jan 2024 02:47
Last Modified: 18 Jan 2024 02:47
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/34905

Actions (login required)

View Item
View Item