Kewajiban Pemimpin Menurut Tafsir Surah Al Hajj Ayat 41

Masalah kepimpinan merupakan suatu perkara yang amat penting harus diberikan penekanan dan fokus utama di dalam agama Islam. Baik dari segi kewajiban bagi seorang pemimpin dalam menunaikan tanggungjawab dan amanahnya mengikut panduan yang telah ditetapkan oleh Allah S.W.T di dalam Al-Quran. Pemimpin itu seharusnya memiliki dan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang dititahkan dalam al-Qur’an tapi pada faktanya banyak di antara mereka yang mengabaikan kewajiban tersebut. Hal ini kerana, pemimpin pada masa kini amat tidak memberikan contoh kepimpinan yang baik dalam melaksanakan tugas mereka dengan adil dan baik. Dengan masalah ini, penulis hendak menguraikan secara komprehensif dalam dua rumusan masalah pertama bagaimana penafsiran mufassir al-Quran surah al-Hajj ayat 41 dan bagaimana peran dan tanggung jawab seorang pemimpin dalam surah tersebut. .Selain itu, bagi mengetahui juga tentang peran dan tanggungjawab bagi seorang pemimpin di dalam sesebuah pemerintahan. Seterusnya, bagi menjadi pedoman dan panduan bagi pemimpin yang ada pada masa kini dalam melaksanakan pentadbiran yang baik dan adil.
Metode misalnya teknik dokumentasi dan menggunakan pendekatan tahlili hasil temuannya bahwa pertama penafsiran mufassir surah al-Hajj ayat 41 menfokuskan tentang menjaga shalat, menunaikan zakat dan berbuat perkara ma’ruf dengan meninggalkan perkara mungkar. Peran pemimpin yaitu melaksanakan segala tanggung jawab yang menjadi menjadi kewajibannya berpandukan yang telah ada dalam al-Qur’an.
Hasil temuan dan penelitian yang penting tentang kewajiban pemimpin ini adalah menjadi suatu keutamaan dalam menerjemahkan hal yang menjadi pokok pangkal dalam sesebuah pentadbiran atau kepimpinan adalah keadilan dan tidak berbuat perkara yang tidak baik dalam sesebuah kepimpinan itu tersendiri. Penafsiran ulama berkait dengan ayat 41 surah al-Hajj adalah kewajiban pemimpin dalam melaksanakan tugasnya tetapi yang difokuskan dalam ayat tersebut yaitu shalat, zakat dan berbuat perkara ma’ruf dan meninggalkan perkara mungkar. Selanjutnya, peran dan tanggung jawab pemimpin dalam melaksanakan tugas selama diberi amanah mengikut apa yang dinyatakan dalam ayat tersebut.