Peran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polda Aceh Dalam Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual Menurut Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Unit PPA) Di Lingkungan Polri

Amanda Syafira, 150106117 (2021) Peran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polda Aceh Dalam Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual Menurut Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Unit PPA) Di Lingkungan Polri. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Peran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polda Aceh Dalam Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual  Menurut Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Unit PPA) Di Lingkungan Polri] Text (Peran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polda Aceh Dalam Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual Menurut Peraturan Kapolri Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Unit PPA) Di Lingkungan Polri)
Untitled.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Kasus kekerasan seksual setiap tahunnya mengalami peningkatan. Korbannya bukan dari kalangan dewasa saja tetapi sudah merambah ke remaja, anak-anak dan balita. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari Polda Aceh, pada Tahun 2017 angka kekerasan seksual pada anak mencapai 11 kasus, pada Tahun 2018 mencapai 14 kasus, dan tahun 2019 mencapai 14 kasus dan itu hanya sampai bulan september saja, belum sampai akhir tahun. Kajian ini untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : Pertama, bagaimana peran Unit PPA Polda Aceh dalam memberikan perlindungan terhadap anak. Kedua, apa saja kendala Unit PPA Polda Aceh dalam memberikan perlindungan terhadap anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk memperoleh data dari responden penulis menggunakan teknik wawancara. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam pendampingan korban Unit PPA Polda Aceh masih terdapat banyaknya kekurangan dalam memberikan kenyamanan dan meminimalisir kasus kekerasan seksual terhadap anak di kota Banda Aceh. Kurangnya pemantauan dari Unit PPA terhadap pelaku yang sudah bebas karena pelaku yang masih bisa kembali ke lingkungan tempat korban tinggal sehingga dapat mengulangi perbuatannya. Serta kekurangan dalam penempatan polisi wanita yang masih belum banyak, karena keberadaan polisi wanita tersebut sangat diperlukan untuk menangani kasus kekerasan seksual pada anak demi kenyamanan si korban yang rata-rata korbannya adalah anak perempuan, walaupun anak laki-laki juga tergolong banyak.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Amanda Syafira Amanda
Date Deposited: 24 Jan 2024 02:59
Last Modified: 24 Jan 2024 02:59
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/35019

Actions (login required)

View Item
View Item