Manajemen Pengelolaan Wisata islami Poeteumerehom Daya Dalam Meningkatkan Minat Pengunjung Studi Kasus Di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya

Penelitian ini berjudul “Manajemen Pengelolaan Wisata islami Poeteumerehom Daya Dalam Meningkatkan Minat Pengunjung Studi Kasus Di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya” Fokus Kajian yang dilakukan terkait penerapan fungsi manajemen dalam meningkatkan minat pengunjung di Objek wisata islami Poeteumerehom Daya Kabupaten Aceh Jaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen dalam meningkatkan minat pengunjung di objek wisata islami Poeteumerehom Daya Kabupaten Aceh Jaya. serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan fungsi manajemen dalam meningkatkan minat pengunjung di objek wisata islami Poeteumerehom Daya Kabupaten Aceh Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan objek wisata islami Poeteumerehom Daya dalam Meningkatkan minat pengunjung sudah dijalankan dengan baik berdasarkan fungsi-fungsi manajemen sebagai proses melakukan kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan menyangkut dengan pemeliharaan fasilitas di area objek wisata dan pelaksanaan kegiatan adat peninggalan Poeteumerehom Daya. Adapun faktor pendukung yaitu sosok Poeteumerehom yang sangat dihormati dan dimuliakan oleh masyarakat karena menjadi pemimpin sekaligus orang yang menyebarkan agama Islam di Lamno, nilai sejarah yang tinggi, adanya suatu tradisi adat turun-temurun yang dilakukan pada lebaran ke-1 Idul Adha yang dikenal dengan adat seumuleng, pengunjung yang datang tidak dipungut biaya, letak makam yang berada di atas bukit sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang indah, adanya dukungan dan bantuan dari masyarakat setempat berupa tenaga dan materi. Faktor penghambat dalam pengelolaan objek wisata islami Poeteumerehom Daya yaitu Keterbatasan anggaran, Keterbatasan pengurus, kurangnya promosi di media sosial, dan kurangnya kesadaran pengunjung terhadap kebersihan lingkungan.