Fenomena Sosial Pengemis Anak Di Kota Banda Aceh

Merebaknya fenomena pengemis sebagai permasalahan sosial yang harus diselesaikan segera, sehingga dampak negatif dapat diminimalisir sejak dini. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dalam menertibkan pengemis anak, baik berupa pembinaan maupun cara agar pengemis anak terhindar dari aktifitas dijalan, namun belum berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kehidupan pengemis anak dan aktivitas anak dalam mengemis di Kota Banda Aceh. Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif serta metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian diketahui bahwa banyaknya pengemis anak di Kota Banda Aceh dikarenakan adanya dorongan orang tua dan ajakan orang lain dengan iming-iming mendapatkan uang dan pengemis anak di kota Banda Aceh adalah sebagian besar masyarakat luar yang menetap di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sebagian mereka sudah tidak sekolah lagi karena lebih memilih mengemis dan memutuskan untuk menjadi pengemis karena faktor ekonomi. Cara mereka mengemis yaitu dengan cara memakai peci, sarung dan kotak amal. Pendapatan yang mereka dapatkan saat mengemis yaitu Rp. 90.000 sampai Rp. 120.000 sehingga mereka memutuskan untuk tidak sekolah lagi dan lebih memilih untuk mengemis.