Analisis Penerapan Sistem Dua Akad Pada Pembiayaan Bank Gala Ditinjau Dari Perspektif Fiqh Muamalah (Suatu Penelitian Pada KSPPS Baitul Qiradh Gala Muamalah Kabupaten Abdya).

Bank Gala merupakan sebuah produk pada KSPPS Baitul Qiradh Gala Muamalah,produk ini sangat membantu para warga di daerah Abdya terutama dibidang pertanian karena menawarkan pinjaman dengan sistem bagi hasil dengan pembiayaan dua akad, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah ketentuan dan praktik penerapan sistem dua akad pada pembiayaan bank gala, bagaimanakah pendapat ulama aceh dalam penerapan sistem dua akad yang diterapkan dalam pembiayaan, dan bagaimanakah perspektif fiqh muamalah terhadap penerapan sistem dua akad pada pembiayaan bank gala pada KSPPS Baitul Gala Muamalah di Kabupaten Abdya. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan jenis penelitian yuridis empiris dan pendekatan konseptual, dengan sumber data primer dan sekunder berupa data dari wawancara,observasi dan dokumentasi dengan hasil Analisa menunjukan bahwa : pertama, Ketentuan dan Praktik Penerapan Sistem Dua Akad pada Pembiayaan Syariah di KSPPS Baitul Qiradh Gala Muamalah sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang berlandaskan fatwa Dewan Syariah Nasional dengan tahapan praktik sebagai berikut yaitu tahapan penyaluran, tahapan pendampingan, tahapan pengembalian/penyetoran. Kedua, Pendapat Ulama Aceh mengenai penerapan sistem dua akad yang diterapkan pembiayaan dalam sebuah lembaga Keuangan Syariah menyatakan bahwa teori sistem dua akad ini sama halnya dengan pendapat para ulama pada umumnya yaitu sistem dua akad ini diperbolehkan asalkan keterkaitan kedua akad tersebut untuk saling melengkapi atau menyempurnakan suatu objek agar sesuai dengan kaidah-kaidah Islam. Ketiga, Perspektif fiqh muamalah terhadap penerapan dua akad pada pembiayaan Bank Gala di KSPPS ini dinyatakan sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam fiqh muamalah dengan manfaat penggabungan dua akad tersebut adanya Asas sharing of risk antara nasabah dan pihak koperasi, adanya sifat tolong menolong dan bisa sebagai investasi dapat menghasilkan imbalan atau bagi hasil di antara kedua belah pihak dan manfaat lainnya yang dirasakan oleh keduanya.