Penerapan Teknik Bercerita Berpasangan Dalam Mengembangkan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak Di TK Seulanga Desa Rantau Binuang

Bahasa ekspresif di sisi lain mengacu pada kemampuan anak untuk mengekspresikan dirinya berdasarkan pengamatannya, emosi atau perasaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di TK Seulanga Desa Rantau Binuang, disampaikan bahwa anak usia 5-6 tahun masih mengalami kesulitan berbicara, khususnya kesulitan melafalkan huruf dengan benar. Selain itu hasil observasi ditemukan anak kurang mampu memahami isi percakapan serta kurangnya kemampuan anak dalam menanggapi atau memberikan umpan balik dari sebuah cerita, sehingga perlu adanya penelitian yang dapat mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif anak. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan teknik bercerita berpasangan dapat mengembangkan kemampuan bahasa eksperesif anak di TK Seulanga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-experimental menggunakan satu kelas yaitu one grup pretest posttest, teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penerapan teknik cerita berpasangan dapat mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif anak di kelas B TK Seulanga Rantau Binuang. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata post-test yang mengalami peningkatan dari skor rata-rata sebesar 6,1 menjadi 10,8. Sedangkan uji normalitas berdistribusi normal dimana nilai signifikan > 0,05. Selanjutnya dapat dibuktikan pada hasil uji hipotesis dengan nilai sebesar 13,46 > 2,262. Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik cerita berpasangan dapat mengembangkan kemampuan bahasa ekspresif anak di kelas B TK Seulanga Rantau Binuang.