Internalisasi Pendidikan Karakter Siswa Di SD Negeri 1 Lamcot Aceh Besar

Dekadensi moral generasi muda saat ini sudah terseret jauh dari nilai-nilai pendidikan karakter. Namun para siswa di SD Negeri 1 Lamcot Aceh Besar sudah berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Pertama, bagaimana proses internalisasi pendidikan karakter siswa pada saat proses pembelajaran. Kedua, faktor pendukung dan penghambat dalam proses internalisasi pendidikan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas tinggi (IV,V,VI) yang berjumlah 114 siswa, guru (PAI) berjumlah 1 orang dan kepala sekolah berjumlah 1 orang. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa proses internalisasi dilakukan melalui tiga tahapan Pertama, tahap transformasi nilai guru menginformasikan secara lisan mengenai nilai-nilai pendidikan karakter kepada siswa. Kedua, tahap transaksi nilai guru dan siswa berperan secara aktif atau berinteraksi secara langsung untuk mengamalkan nilai-nilai karakter yang sudah disampaikan. Ketiga, tahap trans-internalisasi guru lebih memperhatikan keadaan siswa agar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi mengenai tindakan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan karakter yang baik pada diri siswa. Adapun faktor pendukung dalam proses internalisasi yaitu adanya program 5SP2K (senyum, salam, sapa, sopan, santun, peduli dan penuh kasih), program 5 Pilar Berbudi (bersyarat, berkarakter, unggul, berbudaya, inovatif). Adapun faktor penghambat disebabkan oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal dikarenakan faktor hereditas, seperti masalah penglihatan, sebagian siswa memiliki rasa percaya diri yang rendah, rendahnya motivasi pada diri siswa, faktor eksternal yaitu lingkungan sekitar, dan pengaruh teman sebaya.