Efektivitas Arang Aktif Dari Kulit Buah Nipah (Nypa Fruticans) Sebagai Media Filter Dalam Pengolahan Limbah Cair Tahu

COD, BOD dan TSS yang melebihi baku mutu yang telah ditetapan pada Peraturan Menteri Lingungan Hidup No. 5 Tahun 2014 mengenai Standar Kualitas untuk Industri Kedelai, yang berpotensi menjadi ancaman bagi perairan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengolah limbah cair tahu guna untuk mengurangi tingkat pencemar sebelum dibuang ke perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas arang aktif dari kulit buah nipah dan untuk menyelidiki pengaruh variasi ketebalan arang dalam mengurangi pencemar dalam limbah cair tahu. Penelitian ini menggunakan metode filtrasi aliran turun dengan ketebalan unit media filtrasi yang bervasiasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketebalan media kerikil dalam setiap unit filtrasi adalah 20 cm, ketebalan media pasir adalah 30 cm, dan arang aktif dari kulit buah nipah tidak ada pada unit 1. Arang aktif 10 cm pada unit 2 dan 20 cm pada unit 3. Efektivitas paling optimal terdapat pada unit filtrasi 3, mengurangi COD dari 1025 mg/L menjadi 422 mg/L dengan efektivitas penghilang sebesar 58.82%. Konsentrasi awal BOD sebesar 423 mg/L berkurang menjadi 183 mg/L dengan efektivitas penghilang sebesar 56.73%, sementara konsentrasi awal TSS sebesar 524 mg/L berkurang menjadi 303 mg/L dengan efektivitas penghilang sebesar 42% pada pH 5.9. Namun, proses pengolahan belum memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam peraturan lingkungan. Hal ini menunjukkan perlunya penyempurnaan dan pengembangan metode pengolahan limbah cair untuk memastikan kepatuhan terhadap standar industri dan meminimalkan dampak lingkungan dari produksi tahu.