Dampak Pertunjukan Seni Didong Pada Pesta Pernikahan Terhadap Perilaku Masyarakat (Studi di Desa Purwosari Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah)

Giri Mahtuah, 190402091 (2023) Dampak Pertunjukan Seni Didong Pada Pesta Pernikahan Terhadap Perilaku Masyarakat (Studi di Desa Purwosari Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah). Masters thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Seni didong, Pernikahan, Perilaku Masyarakat] Text (Seni didong, Pernikahan, Perilaku Masyarakat)
Giri Mahtuah , 190402091, FDK, BKI, 081394377493 (1).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Kesenian didong merupakan kesenian rakyat Aceh yang ada di dataran tinggi gayo yang memadukan unsur tari, lagu, dan sastra. Didong dimulai pada masa Reje Linge XIII. Dan Salah satu seniman yang menciptakan kesenian ini adalah Abdul Kadir To'et yang berasal dari takengon aceh tengah . Kesenian didong lebih digemari oleh masyarakat Takengon dan Bener Meriah. Namun disisi lain pertunjukan seni didong banyak yang berubah maknanya ke hal yang negatif seperti jarang sekali syair-syair yang islami di lantunkan banyak para remaja yang lebih melantunkan hinaan antara satu kelompok ke kelonpok lain dan bejoget-joget sampai larut malam, bahkan di beberapa tempat acara tersebut diadakan hingga larut malam menjelang subuh. Pada akhirnya hal ini berdampak pada aktivitas beribadah kepada Allah, Adapun tujuan peneliti untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat tentang pertunjukan seni didong dan dampak pertunjukan seni didong pada acara pesta pernikahan terhadap perilaku masyarakat, Metode yang di gunakan yaitu melalui pendekatan kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui obeservasi,wawancara,dan dokumentasi.Subyek penelitian ini adalah enam belas orang yaitu tiga petua adat,tiga aparatur kampung,sepuluh masyarakat. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menjelaskan bahwa ketika kesenian Didong ditampilkan pada acara pernikahan, masyarakat senang dan antusias karena dapat menghibur dan menikmati kesenian Didong di tengah istirahatnya sehabis pekerjaan pagi sampai sore hari.dampak negatifnya banyak terjadi hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam seperti perjudian, minum-minuman keras,serta bepacaran sesama lawan jenis datang dan pergi sampai larut malam. Untuk menghilangkan dampak negatif dari pertunjukan seni didong, penulis menyarankan agar dibuat kebijakan yang harus diikuti agar tidak terjadi penyimpangan. Misalnya, harus ada peraturan atau hukuman bagi siapa pun yang melakukan kesalahan, baik pendatang maupun penduduk kampung. Acara juga harus dilakukan tepat waktu dan tidak terlalu larut malam. Selain itu, harus ada arahan yang diberikan oleh aparatur kampung sebelum acara dimulai, dan laki-laki perempuan yang belum muhrim harus dipisahkan dari satu sama lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X0 Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Giri Mahtuah Giri
Date Deposited: 06 Feb 2024 03:09
Last Modified: 06 Feb 2024 03:09
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/35307

Actions (login required)

View Item
View Item