Pengembangan Soal Hots Pada Materi Ikatan Kimia Di SMA Negeri 2 Bireuen

Pengembangan soal HOTS dilatarbelakangi oleh jarangnya penggunaan soal-soal HOTS pada saat evaluasi pembelajaran kimia di SMA Negeri 2 Bireuen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan soal HOTS pada materi ikatan kimia, mendeskripsikan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal, serta untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi ikatan kimia di SMA Negeri 2 Bireuen. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan mengikuti model 4D (Define, Design, Development, Disseminate). Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI 5 B SMA Negeri 2 Bireuen yang berjumlah 28 orang. Instrumen yang digunakan berupa lembar pedoman wawancara, lembar angket kebutuhan, lembar validasi ahli, validasi butir soal dan instrumen tes. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, analisis kebutuhan, validasi ahli, validasi butir soal, dan melalui teknik tes. Hasil wawancara diperoleh bahwa di sekolah SMA Negeri 2 Bireuen guru masih jarang menggunakan soal HOTS pada evaluasi pembelajaran kimia. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa guru dan peserta didik membutuhkan soal HOTS pada materi ikatan kimia. Hasil validasi soal oleh para ahli dari aspek materi, konstruksi dan bahasa diperoleh nilai rata-rata sebesar 88,33% dengan kriteria “sangat layak”. Hasil analisis kriteria butir soal menunjukkan dari 16 butir soal hanya 11 butir memiliki kriteria “valid”, nilai reliabilitas 0,61 dengan interpretasi “tinggi”. 5 butir soal dengan indeks kesukaran mudah dan 11 butir soal dengan indeks kesukaran sedang. Sedangkan untuk daya beda menunjukkan 11 butir soal berada pada kategori baik. Hasil analisis tes dari 28 peserta didik diperoleh nilai rata-rata sebesar 41,96 yang menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi ikatan kimia masih tergolong kategori “cukup”.