Perancangan Program Konseling Islam Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Santri Di Pondok Pesantren Safinatussalamah Gampong Pintu Gayo Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues

Layanan Konseling Islam di lembaga pesantren harus mampu mengatasi perilaku menyimpang yang terjadi pada santri. Namun berdasarkan hasil studi awal yang dilakukan di pesantren Safinatussalamah berdasarkan dokumen Laporan Pertanggung jawaban periode 2021/2022, diketahui bahwa dari 60 orang santri, 75% atau 45 santri yang melakukan perilaku menyimpang. Kemudian priode 2022/2023 sekitar 80% yang melakukan perilaku menyimpang. Data ini menunjukan angka penyimpangan perilaku meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penelitian menganalisis penyimpangan apa saja yang kerap terjadi, upaya apa sajakah yang telah dilakukan pengurus pesantren dalam mengatasi penyimpangan aturan tersebut dan bagaimana perancangan program konseling Islam dalam mengatasi perilaku menyimpang santri di Pondok Pesantren Safinatussalamah. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan atau Field Research dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penentuan sampel menggunakan porposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria atau tujuan. Adapun teknik pengumpulan data melalui teknik observasi wawancara, wawancara dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa santri masih terus melanggar peraturan pesantren, seperti membolos, tidak shalat berjamaah, menyimpan dan menggunakan barang elektronik, tidak mengikuti kegiatan wajib pesantren, dan merokok. Kontrol represif adalah pendekatan pembinaan yang digunakan terhadap siswa yang terlibat dalam perilaku menyimpang. Pengurus di pondok pesantren secara aktif melakukan intervensi apabila terjadi penyimpangan, menegur atau menasihati santrinya, memberikan teguran, dan mengeluarkan santri bila penyimpangannya tidak berubah. Ada dua pendekatan yaitu teknik kelompok dan metode individual yang digunakan dalam menjalankan perilaku dan melaksanakan program bimbingan dan konseling Islam.