Penegakan Qanun Jinayat Di Aceh Singkil (Studi Kasus Penyelesaian Khalwat di Kabupaten Aceh Singkil)

Hukuman cambuk di Aceh Singkil sangat relevan dengan kondisi sosial kultur masyarakat sekitar, karena hukuman tersebut diinginkan oleh mayoritas masyarakatnya dan itu dapat mempengaruhi tingkah laku dan hubungan sosial terhadap hukum itu sendiri. Namun yang terjadi pada saat ini jika ada yang melanggar hukum Jinayat tidak semua kalangan mendapatkan hukuman cambuk, ada sebagian kalangan dilepaskan tanpa adanya kendala satupun dalam prosesnya, ini merupakan salah satu kesenjangan terjadi di masyarakat Aceh Singkil. Adapun pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana penegakan Qanun Jinayat di Aceh Singkil dengan studi kasus penyelesaian kasus khalwat di Kabupaten Aceh Singkil, dan kendala apa yang dihadapi dalam penegakan Qanun Jinayat. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kasus, dengan jenis penelitiannya adalah hukum empiris atau nondoktrinal research. Berdasarkan pemaparan di atas, hasil dari penelitian ini adalah penegakan qanun Jinayat di Aceh singkil telah dilakukan dengan beberapa proses penegakan yang dilakukan dengan beberapa pertimbangan yaitu: berdasarkan pada laporan masyarakat, berdasarkan pantauan di tempat kejadian sesuai dengan fakta-fakta kebenarannya, dan adanya penangkapan langsung oleh masyarakat. Diselesaikan di gampong dengan musyawarah untuk pemutusan hukum adat yang berlaku di kampung, kemudian melakukan hukuman cambuk sesuai dengan aturan Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014. Adapun kendala yang di hadapi dalam penegakan qanun Jinayat adalah terbatasnya fasilitas dan anggaran yang di miliki oleh lembaga pelaksana qanun Jinayat. Oleh karena itu, dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan qanun Jinayat telah dilakukan tetapi belum maksimal dikarenakan terbatasnya sarana dan prasarana dalam melaksanakan program.