Akulturasi Budaya Minang Di Simeulue (Studi Kasus Kota Sinabang Kecamatan Simeulue Timur)

Misfayani, 190501030 (2024) Akulturasi Budaya Minang Di Simeulue (Studi Kasus Kota Sinabang Kecamatan Simeulue Timur). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Adab dan Humaniora.

[thumbnail of Akulturasi Budaya Minang Di Simeulue (Studi Kasus Kota Sinabang Kecamatan Simeulue Timur)] Text (Akulturasi Budaya Minang Di Simeulue (Studi Kasus Kota Sinabang Kecamatan Simeulue Timur))
Misfayani, 190501030, FAH, SKI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (9MB)

Abstract

Akulturasi budaya adalah bersatunya berbagai unsur kebudayaan yang berbeda dan membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas budaya aslinya. Akulturasi yang dihasilkan dari masuknya budaya asing ke Simeulue sangat menonjol di Kota Sinabang. Suku Minang merupakan mayoritas pendatang di Simeulue. Saat ini, suku Minang di Kota Sinabang hampir menguasai berbagai sendi kehidupan, baik dalam bidang sosial, perdagangan, peternakan, dan pegawai negeri sipil. Hadirnya para pendatang ke dalam komunitas masyarakat lokal akan menumbuhkan proses sosial dalam kehidupan sehari-hari dan adat istiadat. Penelitian yang dilaksanakan bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana respon masyarakat di Kota Sinabang terhadap masyarakat dan budaya Minang yang masuk dan menyatu dalam kehidupan masyarakat lokal serta Agar dapat mengetahui bagaimana dampak dari kehadiran orang Minang ditengah-tengah budaya lokal di Kota Sinabang. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa Akulturasi Budaya Minang di Kota Sinabang merupakan proses dari terjalinnya interaksi sosial dan penerimaan masyarakat lokal terhadap orang Minang. Penerimaan masyarakat lokal terhadap masyarakat dan budaya Minang menimbulkan pembaruan dalam beberapa segi seperti dalam seni, pernikahan, dan masakan. Akulturasi yang terjadi juga memiliki dampak negatif dan positif bagi masyarakat lokal. Dampak negatif dari masuknya budaya dan orang Minang adalah hilangnya kesadaran identitas diri dan minimnya pengetahuan tentang budaya bagi masyarakat lokal. Sedangkan dampak positifnya adalah dikenalnya budaya lokal Simeulue, berkembangnya budaya lokal, dan terbentuknya peluang usaha bagi masyarakat lokal yang ada di Kabupaten Simeulue.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi)
900 Geography and History
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Misfayani Misfayani
Date Deposited: 07 Feb 2024 03:34
Last Modified: 07 Feb 2024 03:34
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/35401

Actions (login required)

View Item
View Item