“Konflik Sosial Masyarakat Industri Studi Kasus (PLTU Suak Puntong Kabupaten Nagan Raya)”

Konflik yang terjadi antara masyarakat dengan pihak PLTU 3-4 di Desa Suak Puntong Kabupaten Nagan Raya, merupakan konflik menuntut penyerapan tenaga kerja lokal, dan keseimbangan skil dengan bidang kerja. Mereka melakukan unjuk rasa ini dikarenakan pihak PLTU tidak menepati janji. Dalam konflik tersebut terdapat masyarakat yang melamar kerja akan tetapi tidak diterima kerja. Namun ada yang di terima kerja akan tetapi posisi yang diberikan oleh pihak PLTU belum sesuai dengan yang di janjikan oleh pihak PLTU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika konflik masyarakat dengan pihal PLTU 3-4 Nagan Raya dan bagaimana upaya penyelesaian konflik oleh pihak PT MPG dan masyarakat Suak Puntong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian menujukan bahwa pihak PT MPG memberikan perjanjian tertulis yang mana perjanjian tersebut mengatakan bahwa PT MPG berjanji akan memberikan kuota kusus pada tahun 2023 sebanyak 34 orang. Kriteria yang dipihih sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika nilai hasil tes sama maka pihak PT akan memprioritaskan putra dan putri daerah, dan kontribusi persen untuk pekerja sesuai dengan kesepakatan yaitu 60% untuk masyarakat lokal Suak Puntong/Nagan Raya dan 40% untuk pekerja luar. Kesimpulan dari konflik sosial yang terjadi antara masyarakat dan pihak PLTU 3-4 di Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya. Merupakan konflik kepentingan masyarakat dalam mencapai kebutuhan. Konflik tersebut merupakan penyampaian aspisai yang pernah pihak PLTU janjikan kepada masyarakat Suak Puntong, perjanjian tersebut merupakan hak kerja sebagai masyarakat Desa Suak Puntong.