Kebijakan Dalam Menangani Kasus Limbah Kelapa Sawit Di Kabupaten Nagan Raya

Komunitas pertanian utama dan unggul Indonesia adalah tanaman kelapa sawit. Perkembangan kelapa sawit di Indonesia meningkat pesat sejak tahun 1978. Menurut data BPS, 3 Kabupaten/Kota yang memiliki luas kebun kelapa sawit terbesar secara berurutan yaitu: Nagan Raya (49, 399 ha), Aceh Singkil (31, 351 ha), dan Aceh Timur (25, 842 ha). Dengan luasnya kebun kelapa sawit sudah tidak diherankan lagi bahwa limbah kelapa sawit yang cukup banyak dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit, dan ada sebagian limbah yang akhirnya dibuang kesungai yang menyebabkan air sungai menjadi tercemar. Rumusan masalah yang diambil yaitu bagaimana kebijakan pemerintah dalam menngani kasus limbah kelapa sawit, dan bagaimana respon masyarakat terkait hasil kerja pemerintah nagan raya.Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana kebijakan pemerintah dalam menangani kasus limbah kelapa sawit PT Raja Marga di desa Alue Ramboet Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, serta kebijakan apa saja yang di keluarkan oleh pemerintah dalam menangani kasus limbah kelapa sawit PT Raja Marga, serta bagaimana respon masyarakat terkait kebijakan yang di buat oleh pemerintah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang di lakukan dengan subjek yang terlibat dan menghasilkan analisis yang lebih deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menangani kasus limbah kelapa sawit PT Raja Marga pemerintah mengeluarkan dua kebijakan untuk menertipkan perusahaan tersebut. Dan respon masyarakat terkait kebijakan yang di buat oleh pemerintah banyak masyarakat yang merasa puas dengan hasil kerja pemerintah dalam penanganan kasus limbah kelapa sawit di Nagan Raya.