Praktik Pembacaan Surah Yasin dalam Tradisi Treun Muenu’ue pada Masyarakat Gampong Rambong Cut Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya

Literatur kajian surah Yasin menyebutkan bahwa surah Yasin dianjurkan untuk dibacakan kepada orang yang sedang mengalami sakratul maut dan dianjurkan pula untuk dibaca setiap malam Jumat, namun masyarakat Gampong Rambong Cut mempraktikkan pembacaan surah Yasin pada tradisi bajak sawah yaitu tradisi treun muenu’ue. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat bagaimana Al-Qur’an hidup di tengah masyarakat Rambong Cut. Maka peneliti mengkaji bagaimana praktik pembacaan surah Yasin dalam tradisi treun muenu’ue dan bagaimana pemaknaan bagi masyarakat terhadap pembacaan surah Yasin dalam tradisi treun muenu’ue. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deksriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara. Hasil lapangan menunjukkan bahwa surah Yasin dipraktikkan dalam tradisi ini karena dengan harapan supaya tanaman padi jauh dari wabah penyakit dan mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Selain itu penulis menemukan makna yang terkandung dalam pembacaan surah Yasin bagi masyarakat, yaitu makna objektif, makna ekspresif dan makna dokumenter. Sebagai makna objektifnya, tradisi ini dipandang sebagai suatu kewajiban. Sebagai makna ekpresifnya, tradisi ini merupakan wasilah untuk memohon kepada Allah supaya tanaman padi dijauhkan dari wabah penyakit dan mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Sebagai makna dokumenter dalam tradisi ini dapat membersihkan jiwa dari hal-hal negatif seperti dapat mengurangi maksiat.