Studi Variasi HCl dalam Katalis Magnetit-TiO2 untuk Fotodegradasi Pestisida Sipermetrin

Sintesis dan karakterisasi Fe3O4 sebagai magnetit dengan variasi volume pelarut HCl 50, 60 dan 70 ml untuk digabungkan dengan katalis TiO2 guna mendegradasi limbah pestisida jenis sipermetrin (pestisida yang dominan dipakai di Kabupaten Aceh Besar) dengan metode pencahayaan sinar ultraviolet dan tanpa penyinaran (kondisi gelap) telah dilakukan. Proses degradasi menggunakan katalis campuran magnetit Fe3O4 yang berasal dari pasir besi Pantai Anoi Itam Kota Sabang dan TiO2 pasaran jenis anatase. Penggunaan campuran kedua material tersebut adalah untuk mengetahui efektivitas yang terjadi dalam menurunkan absorbansi selama proses degradasi pestisida. Dalam pembuatan magnetit dengan metode kopresipitasi, pelarut HCl bervolume 70 ml melarutkan pasir besi lebih banyak dibandingkan 50 dan 60 ml dengan hasil akhir sebesar 2,40 gram. Uji karakterisasi magnetit Fe3O4 pada XRD mendapatkan hasil puncak tertinggi pada sudut 2 tetha 35,58 sebesar 1352 dan puncak paling rendah pada sudut 2 tetha 53,48 sebesar 283. Hasil uji VSM magnetit mendapatkan nilai Ms (magnetisasi saturasi) pada 41,2 emu/gram, Mr (remanen) sebesar 50,6 emu/gr dan Hc (medan koersivitas) 0,0078 T dengan kondisi magnetit sebagai super paramagnetit. Ukuran magnetit berdasarkan uji SEM adalah magnetit berukuran mikrometer. Pasir besi yang paling banyak terlarut adalah menggunakan volume HCl 70 ml yang menghasilkan serbuk magnetit sebanyak 2,40 gram. Pestisida sipermetrin dapat terdegrasi hingga 54% menggunakan penyinaran ultraviolet dengan magnetit yang dilarutkan pada 70 ml HCl.