Persepsi Persatuan Mahasiswa Pulau Jawa Terkait Pemberlakuan Syariat Islam di Aceh

Mahasiswa pulau Jawa karena keterbiasaanya yang kurang atau minimnya pemahaman syariat Islam di pulau Jawa akibat dari bersingungannya hukum barat, hukum Islam dan hukum adat disana menyebabkan kurangnya pemahaman syariat Islam. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan kesulitan bagi mahasiswa pulau Jawa yang di Aceh dalam kesehariannya. Oleh karena itu dilakukanlah suatu penelitian yang bertujuan mengetahui bagaimana persepsi PMPJ terhadap pemberlakuan syariat Islam dan tantangan apa yang dihadapi mahasiswa pulau Jawa yang ada di Aceh terkait pelaksanaan syariat Islam tersebut. Penelitian ini memakai penelitian kualitatif pendekatan Fenomenologi dengan Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian bahwa PMPJ berpendapat bahwa pemberlakuan syariat Islam di Aceh terkhususnya kotamadya Banda Aceh tentang pemberlakuan hukuman cambuk direspon yang cukup baik dan dinilai telah berhasil pelaksanaannya meski ada beberapa keritikan tertentu yang dinilai bahwa hukuman cambuk dilakukan hanya terkhusus masyarakat saja sedangkan para pejabat tidak. Namun demikian ini tidak mengurangi fakta bahwa hukuman cambuk di Aceh pada pelaksanaanya secara umum telah berhasil serta persepsi PMPJ terhadap lembaga keuangan syariah di Aceh mendapatkan kritikan yang kurang baik dari PMPJ yakni berupa persepsi tentang ketidaksiapan pemerintah Aceh dalam mensosialisasikan sistem yang sedang dijalankan masih sangat kurang dan persepsi PMPJ terhadap tata busana di Aceh dinilai sangat baik dikarenakan hal ini dituangkan dalam Peraturan Daerah menjadi nilai tambah sendiri berbeda dari daerah lain. Tantangan yang dihadapi mahasiswa yang berasal dari pulau Jawa di Aceh dalam bingkai syariat Islam lebih kepada kondisi geografis cuaca Aceh yang sangat menyengat walaupun itu tidak menjadi hambatan yang berarti bagi mereka