Konsep Nusyūz Dalam Perspektif Mufasir

Novita Sari, 211006005 (2024) Konsep Nusyūz Dalam Perspektif Mufasir. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Novita Sari, 211006005, PPS, IAT.pdf] Text
Novita Sari, 211006005, PPS, IAT.pdf

Download (2MB)

Abstract

Selama ini pemahaman nusyūz lebih dibahas dan dipahami melalui literatur fikih, sehingga memunculkan anggapan bahwa nusyūz hanya ada pada istri, padahal seharusnya untuk memahami nusyūz secara komprehensif dapat merujuk langsung kepada kitab tafsir yang membahas langsung QS. al-Nisa: 34 dan QS. al-Nisa: 128. Selain dalam menetapkan defenisi nusyūz, permasalahan juga terjadi karena tidak adanya batasan konkrit yang disebutkan oleh para mufasir untuk dijadikan sebagai acuan pasangan suami-istri dalam menetapkan nusyūz. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan metode kualititatif. Adapun dalam mengumpulkan data, menggunakan langkah-langkah metode maudhui dengan tujuh tahapan yaitu menetapkan tema, mengidentifikasi ayat yang berkaitan dengan tema, menyusun ayat sesuai urutan mushaf serta dilengkap dengan asbab nuzul, memahami menasabah ayat, menyusun kerangka pembahasan (outline) secara sempurna, melengkapi pembahasan dengan hadis yang relevan dengan tema, dan mempelajari ayat secara keseluruhan. Hasil dari penelitian ini adalah penafsiran nusyūz dalam pandangan mufasir klasik dan kontemporer sangat dipengaruhi oleh pandangan mereka terkait hak dan kedudukan suami dalam rumah tangga. Di masa klasik, suami memiliki posisi sebagai pemimpin dan memiliki hak yang sangat besar terhadap istri. Istri memiliki kewajiban menaati segala perintah suami selama tidak bertentangan dengan syari’at, sehingga nusyūz dalam arti durhaka hanya diberikan kepada istri. Sedangkan nusyūz suami diartikan sebagai sikap tidak acuh atau bencinya suami kepada istri sehingga ia tidak lagi memperlakukan isterinya dengan baik. Sedangkan di masa kontemporer, suami dan istri dipahami sebagai mitra sejajar yang memiliki hak yang setara dalam rumah tangga, sehingga nusyūz dalam arti pengabaian kewajiban, dapat terjadi baik dari istri maupun suami.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 203 Ibadah Umum dan Praktik lainnya
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Novita Sari
Date Deposited: 29 Feb 2024 04:11
Last Modified: 29 Feb 2024 04:11
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/35837

Actions (login required)

View Item
View Item