Fenomena Pedagang Lansia Umur Produktif (Studi Penelitian terhadap Kemandirian di Pasar Pagi Keutapang Kecamatan Darul Imarah Kabupataen Aceh Besar)

Dalam agama tidak ada batasan umur untuk dilarangnya bekerja. Bekerja di umur yang tua adalah hal yang wajar, berdagang adalah salah satu pekerjaan untuk memenenuhi kebutuhan hidup. Sebagaimana pedagang lansia yang berdagang di Pasar Pagi Keutapang, untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan keluarga mereka harus berdagang walaupun ada diantara mereka berdagang hanyalah sebagai profesi yang berkelanjutan dari masa muda. Masalah penelitian dirumuskan menjadi tiga: (1) Bagaimana Fenomena Pedagang Lansia Umur Produktif di Pasar Pagi Keutapang?; (2) Apa Faktor-Faktor Lansia Menjadi Pedagang; (3) Bagaimana usaha pedagang Lansia dalam memenuhi kebutuhan hidup sendiri maupun keluarga. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui Fenomena Pedagag Lansia Umur Produktif di Pasar Pagi Keutapang, Faktor-faktor Lansia menjadi pedagang, serta menegetahui bagaimana usaha pedagang Lansia dalam memenuhi kebutuhan hidup sendiri maupun keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang berbentuk penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan Lansia yang berdagang di Pasar Pagi Keutapang untuk terpenuhinya kebutuhan hidup diri mereka maupun keluarga mereka walaupun ada sebagian mereka berdagang hanya sekedar hobi. Dengan tetap menjadi Lansia produktif, kemandirian dalam bidang ekonomi tercapai yaitu hidup tanpa bergantungan kepada orang lain. Dan juga dengan berdagang kebutuhan hidup lansia dan keluarga ikut terpenuhi, dimana lansia dengan keadaan kekuatan yang mulai berkurang juga masih mampu untuk bekerja demi menghidupi keluarga. Anak-anak dan pasangan hidup juga ikut membantu dalam terpenuhinya kebutuhan hidup lansia yang berdagang di Pasar Pagi Keutapang. Lansia yang berdagang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup namun diantar mereka ada yang berhasil membawa anak-anak mereka ke perguruan tinggi yang ada di Aceh dan juga mengantarkan anak-anak ke pesantren.