Perancangan Bioskop Dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular di Kota Banda Aceh

Bioskop merupakan wadah bagi masyarakat untuk menikmati pertunjukkan film, dimana penonton mencurahkan segenap perhatiannya dan perasaannya kepada gambar hidup yang disaksikan. Di Indonesia tidak lepas dari perkembangan bioskop, setiap daerah memiliki sejarah bagaimana perkembangan bioskop. Aceh sendiri tercatat ada beberapa bioskop yang cukup berkembang seperti PAS 21, Garuda, Merpati, dan Gajah Theater. Metode Perancangan ini menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan jenis penelitian ialah penelitian sejarah (History). Cara pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen tentang bioskop serta wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam perancangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bioskop di kota Banda Aceh mengalami kemajuan dari tahun 1930 hingga tahun 2004, faktor pendukung perkembangan bioskop di kota Banda Aceh yaitu adanya antusiasme masyarakat dan dukungan dari pengusaha-pengusaha bioskop. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat perkembangan bioskop di kota Banda Aceh yaitu adanya desakan masyarakat yang kontra terhadap kehadiran bioskop di kota Banda Aceh dan diberlakukannya Qanun Syariat Islam di Aceh. Oleh karena itu, perancangan bioskop di Kota Banda Aceh menggunakan pendekatan Neo-Vernakular.