Sejarah Dayah Manyang Teungku Chik Pante Kulu

Dayah Manyang Teungku Chik Pante Kulu memiliki peranan penting sebagai pusat pembelajaran Islam tradisional di Aceh. Seiring berjalannya waktu, Dayah ini mungkin mengalami perkembangan dan perubahan yang perlu diungkap melalui sebuah penelitian sejarah. Tujuan dari penelittian ini adalah Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Dayah Manyang, sistem dan tantangan pendidikan dan perkembangan Dayah Manyang Tengku Chik Pante saat ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, Dayah Manyang Tengku Chik Pante Kulu dibentuk pada tahun 1962 oleh tokoh-tokoh terkemuka Aceh dan Gubernur Pemeritah Istimewa Aceh A Hasymi. Karena tidak bekembang pesat, maka Dayah Tengku Chik Pante Kulu dialih fungsikan menjadi Sekolah Tinggai pada tanggal 23 Juli 1987.Sistem pendidikan di Dayah memadukan antara kurikulum salafi dan modern. Para santri tidak hanya diajarkan kitab kuning, namun juga dituntut menguasai bahasa Arab dan Inggris, tahfiz 30 juz, sains dan berbagai cabang keilmuan lainnya. Tantangan dalam sistem pengajaran, di mana setiap siswa diharapkan membawa buku-buku sesuai jadwal belajar yang telah ditentukan atau buku yang ingin dipelajarinya. Siswa yang tidak memiliki kitab kecuali mustami' tidak diizinkan tajwid. Meskipun demikian, Dayah menghadapi tantangan dari pengaruh zaman m odern yang signifikan, yang tercermin dalam kurangnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di Dayah, lebih memilih pendidikan formal seperti SD, SMP, dan SMA. Saat ini, Dayah Manyang Pante Kulu terus berkembang dan sudah berdiri beberapa pogram studi.