Kebijakan Penguatan Bahasa Asing Dalam Menghadapi Era Digital di Pesantren Terpadu Bustanul Arifin di Bener Meriah

Pada Era globalisasi ini bahasa asing sangatlah di perlukan, dimana setiap individu di tuntut agar bisa mampu menguasai bahasa asing, salah satunya yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Selain untuk menghadapi zaman pada era globalisasi bahasa asing juga bisa di gunakan untuk berkomunikasi pada sehari-hari serta dapat di manfaatkan guna untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang berikutnya. Oleh karena itu, pesantren mengadakan program bahasa asing guna untuk memberikan kemudahan bagi para siswi yang memiliki impian melanjutkan studi ke luar negeri yang berdomisili menggunakan bahasa asing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan yang di lakukan kepala sekolah dalam penguatan bahasa asing pada pesantren terpadu Bustanul Arifin Bener Meriah, strategi yang di lakukan untuk menguatkan bahasa asing serta kendala yang di hadapi dalam menerapkan bahasa asing pada pesantren terpadu Bustanul Arifin di Bener Meriah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah lima orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru pada bidang bahasa, dan tiga orang siswi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Dalam kebijakan yang di lakukan kepala sekolah untuk menguatkan bahasa asing pada pesantren terpadu Bustanul Arifin di Bener Meriah, kepala sekolah melakuakan beberapa Langkah di antaranya mengadakan program muhadatsah dan mufradat serta menta’zir para siswi yang tidak mau menggunakan bahasa asing yang telah di terapkan. (2) Adapun strategi yang di lakukan untuk menguatkan bahasa asing pada pesantren kepala sekolah melakukan beberapa langkah, yaitu: dengan mengadakan muhadatsah antara individu satu dengan individu lainnya, mengadakan inner bahasa, seminar serta motivasi yang di isi langsung oleh alumni pesantren. (3) kendala-kendala yang di hadapi oleh pesantren yaitu: kurangnya ke disiplinan di dalam menerapkan bahasa dan kurangnya penguasaan kosa kata bagi para siswi.