Pendekatan Andragogik dalam Pengajian Ibu-ibu ‘Sosialita’ di Kota Langsa

Majelis Taklim Amānah dan Majelis Taklim Hidāyatullāh Kota Langsa tidak seperti komunitas majelis taklim lainnya, karena kedua majelis taklim tersebut banyak dihadiri oleh mayoritas Ibu-ibu ‘sosialita’ menengah atas dengan jadwal pengajian penuh dalam sepekan. Penelitian ini berusaha membahas, menganalisa tentang pendekatan andragogik dalam pengajian Ibu-ibu ‘sosialita’ yang tergabung dalam Majelis Taklim Amānah dan Majelis Taklim Hidāyatullāh dengan fokus kajian berupa: 1) Proses pendekatan andragogik dalam pengajian Ibu-ibu ‘sosialita’ di Kota Langsa; 2) Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pendekatan andragogik dalam pengajian Ibu-ibu ‘sosialita’ di Kota Langsa; dan 3) Implikasi pendekatan andragogik dalam pengajian terhadap aktivitas sosial dan keagamaan bagi Ibu-ibu ‘sosialita’ di Kota Langsa. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Selanjutnya pengumpulan data menggunakan instrumen pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemilihan sampel menggunakan teknik sampling acak (random sampling). Sedangkan teknik analisis data yaitu menggunakan deskriptif analisis. Penelitian ini menemukan: Pertama, terdapat proses pendekatan andragogik yang tidak biasa, yaitu adanya proses pendekatan psikologis dan pendekatan problem solving berkelanjutan, baik di dalam maupun di luar pengajian; Kedua, Secara umum ada dua faktor utama yang mendukung pendekatan andragogik dalam pengajian Ibu-ibu ‘sosialita’ di Kota Langsa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal berupa: Kemauan yang kuat untuk memperbaiki diri, kesungguhan, keistiqamahan. Sedangkan faktor eksternal dibagi kepada faktor eksternal fisik berupa sarana-prasarana yang memadai, dan faktor eksternal non-fisik berupa: teman yang se-visi, pendekatan mengajar yang menyenangkan dan dukungan penuh dari suami atau keluarga. Selain itu, faktor gerakan secara massif yang dilakukan Ibu-ibu ‘sosialita’ di Kota Langsa yaitu publikasi kegiatan majelis taklim di akun media-media sosial; Sedangkan faktor yang menghambat pendekatan andragogik dalam pengajian ini adalah: kurangnya wawasan di antara Ustādz tentang psikologi orang dewasa dalam belajar dan keterlambatan Ibu-ibu dalam menghadiri majelis taklim. Ketiga, Implikasi pendekatan andragogik dalam pengajian terhadap aktivitas sosial melahirkan kepedulian pada orang-orang yang membutuhkan, mulai dari tingkat lokal, nasional hingga global. Sedangkan implikasinya pada aktivitas keagamaan berupa: tumbuhnya semangat menambah ilmu-ilmu agama dan memperbaiki ibadah sehari-hari.