Pengembangan E-Modul Pada Pelajaran Fiqih Bab Haji dan Umrah Kelas X MA

Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode serta evaluasi yang dapat dingunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan wawancara awal bersama guru Fiqih diperoleh informasi bahwa belum tersedia modul pada materi haji dan umrah. Oleh karena itu, modul yang dihasilkan dapat membantu peserta didik untuk dapat belajar secara mandiri. Yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses pengembangan e-modul pada pelajaran Fiqih bab haji dan umrah kelas X MAN 3 Aceh Besar yang valid, efektif dan praktis? (2) Bagaimana hasil pengembangan e-modul pada pelajaran Fiqih bab haji dan umrah kelas X MAN 3 Aceh Besar yang valid, efektif dan praktis?. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang mengikuti langkah- langkah pengembangan ADDIE. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan lembar angket validasi, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode yang akan digunakan adalah metode pengembangan dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu (1) analisis, (2) perancangan, (3) pengembangan, (4) implementasi, (5) evaluasi. Pada tahap analisis dilakukan terkait dengan analisis kinerja dan analisis kebutuhan. Pada tahap perancangan dilakukan perancangan sistematika E-modul haji dan umrah. Tahap pengembangan merupakan keberlanjutan dari apa yang sudah di rancang yakni menyusun modul sesuai RPP materi haji dan umrah. Tahap implementasi adalah menguji coba pada siswa kelas X MAN 3 Aceh Besar dan evaluasi ini bukan hanya menjadi langkah penutup yang penting, tetapi juga menjadi sarana penting untuk memastikan bahwa e- modul benar-benar memenuhi kebutuhan peserta didik dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan modul pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria kevaliditas, hal ini diperoleh dari hasil analisis penilaian validator sebesar 92,44% dengan kategori sangat valid, pada tahap kepraktisan modul, di peroleh persentase sebesar 90,7% dengan kategori sangat praktis, dan pada tahap keefektifan modul diperoleh dari hasil angket peserta didik sebesar 89,9% dengan ketegori sangat efektif. Dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran yang dikembangkan memenuhi