Perlindungan Hukum Terhadap Penerima Rumah Bantuan Tsunami Perspektif Milk Al-Daulah (Studi Kasus Gampong Lam Ujong Baitussalam Aceh Besar)

Rumah merupakan suatu yang mendasar dan harus dipenuhi dalam kehidupan. Kepemilikan rumah dewasa ini harus disertakan dengan adanya sertifikat hak milik yang berguna untuk mempertahankan haknya di saat ada dari pihak luar yang mengklaimnya. Permasalahan yang menjadi fokus dalam tulisan ini adalah Perlindungan hukum bagi pemegang hak atas rumah bantuan tsunami di Gampong Lam Ujong. Dilihat dari relita, rumah bantuan tsunami tersebut dibangun di atas tanah negara, jadi hal ini erat kaitannya dengan Milk al- daulah. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Perlindungan hukum terhadap penerima rumah bantuan Tsunami bersertifikat hak pakai, bagaimana status kepemilikan rumah bantuan tsunami yang bersertifikat hak pakai di Gampong Lam Ujong dan bagaimana analisis Milk al-daulah terhadap status kepemilikan penerima rumah bantuan Tsunami. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologis hukum dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan pemanfaatan dan pengelolaan tanah milik negara belum sesuai dengan aspek hukum yang berlaku, hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman, kepatuhan dan kesadaran hukum dari masyarakat dan aparatur negara dan belum adanya peraturan khusus yang menjamin atau melindungi hak-hak para pemegang hak atas suatu tanah atau rumah yang berstatus hak pakai. Dalam konsep Milk al-daulah dijelaskan bahwa pemanfaatan harta milik negara bertujuan untuk mendatangkan kemaslahatan masyarakat, harta milik negara tidak dapat digunakan oleh pribadi untuk mencari keuntungan dan merugikan orang lain, oleh sebab itu mengenai perlidungan bagi penerima rumah bantuan tsunami di Gampong Lam Ujong Baitussalam Aceh Besar belum pantas karena masih banyak yang merugikan sebelah pihak.