Praktek Jual Beli Buah-buahan di Pohon di Tinjau dari Konsep Hak Milik (Studi Kasus di Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar)

Banyak kegiatan-kegiatan jual beli yang sering dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat salah satunya yaitu jual beli buah-buahan di pohon. Biasanyaa praktek ini dilakukan secara lisan tanpa adanya kontrak tertulis. Praktek Jual beli buah-buahan di pohon ini sudah dipraktekkan dari jaman dahulu dan terus berlangsung sampai sekarang. Jual beli ini bermula ketika pihak penjual ingin menjual hasil perkebunannya kepada pihak pembeli, dimana pihak pembeli ingin mendapatkan barang yang akan dijualnya nanti, maka para penjual mencari barang dagangannya dengan cara melakukan akad jual beli dengan cara di pohon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek jual beli buah-buahan di pohon yang terjadi di kecamatan Indrapuri pada masa sekarang ini, apakah sudah sesuai dengan fiqh islam atau dengan aturan yang telah ditetapkan dalam fiqh muamalah, dan faktor apa yang melatarbelakangi masyarakat Indrapuri melakukan jual beli buah-buahan di pohon, serta bagaimana tinjauan hukum islam terhadap transaksi jual beli buah-buahan di pohon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research ) dan kepustakaan (library research ) secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta dengan metode dokumentasi, interview, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktek jual beli buah-buahan di pohon sudah sesuai dengan hukum islam dan tidak bertentangan dengan hukum syara’, karena syarat yang terpenting dalam jual beli adalah saling ridha dan adanya unsur suka sama suka antara kedua belah pihak. Sehingga jika ditinjau melalui maqashid syariah dengan menggunakan metode istihsan, jual beli ini diperbolehkan dan tidak bertentangan dengan hukum syara’. Maka bisa dikatakan bahwa jual beli buah-buahan dipohon yang dipraktekkan oleh masyarakat Indarpuri adalah sah.