Uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) Dari Ekstrak Etanol Daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis

Nora Silva Inanta, 180704025 (2023) Uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) Dari Ekstrak Etanol Daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Ar-raniry.

[thumbnail of Daun kirinyuh, Antibakteri, Konsentrasi Hambat Minimum , Konsentrasi Bunuh  Minimum, Staphylococcus epidermidis] Text (Daun kirinyuh, Antibakteri, Konsentrasi Hambat Minimum , Konsentrasi Bunuh Minimum, Staphylococcus epidermidis)
Nora Silva Inanta, 180704025, FST, KIM.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Tanaman kirinyuh adalah tanaman liar yang mudah ditemui dan belum dimanfaatkan secara optimal dikarenakan tanaman ini dianggap sebagai gulma. Daun kirinyuh mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, terpenoid dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum pada bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 100%, 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% dengan metode dilusi. Analisis data dilakukan secara deskriptif berupa konsentrasi terendah dari ekstrak yang mampu menghambat dan membunuh bakteri Staphylococcus epidermidis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kirinyuh dari kawasan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, memiliki Konsentrasi Hambat Minimum terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Dalam pengujian, ekstrak dengan konsentrasi 6,25% hingga 12,5% menunjukkan kekeruhan, menandakan adanya pertumbuhan bakteri. Sebaliknya, pada konsentrasi 25% hingga 100%, tidak terlihat kekeruhan, yang menunjukkan ketiadaan pertumbuhan bakteri. Konsentrasi terendah yang tidak menunjukkan kekeruhan dan pertumbuhan bakteri, yaitu 25%, ditetapkan sebagai KHM. Selanjutnya, untuk menentukan Konsentrasi Bunuh Minimum, pengujian dilakukan pada rentang konsentrasi 6,25% hingga 25%, di mana masih terdapat pertumbuhan bakteri. Pada konsentrasi 50%, mulai tidak terlihat adanya pertumbuhan bakteri. Terakhir, pada konsentrasi 100%, terbukti tidak ada pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Kesimpulan penelitian ini bahwa nilai hambatan pada Konsentrasi Hambat Minimum adalah sebesar 25% dan Konsentrasi Bunuh Minimum pada bakteri Staphylococcus epidermidis sebesar 100%.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X0 Islam
600 Technology (Applied Sciences) > 660 Chemical Engineering and Related Technologies (Teknologi Kimia dan Ilmu yang Berkaitan)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Kimia
Depositing User: Nora Silva Inanta Nora
Date Deposited: 14 Mar 2024 02:43
Last Modified: 14 Mar 2024 02:43
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/36052

Actions (login required)

View Item
View Item