Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Arabika (Coffea Arabica) Menjadi Karbon Aktif Sebagai Adsorben Zat Warna Metilen Biru

Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Berdasarkan data Ditjenbun (2021) produksi kopi meningkat menjadi 765.415 ton pada tahun 2021. Dengan limbah proses pengolahan kopi mencapai 45% dari buah kopi, limbah tersebut dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku pembuatan adsorben (karbon aktif) karena mengandung karbon sebesar 45,3 % yang dapat digunakan sebagai penyerap limbah yang terlarut dalam air. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi karbon aktif pada adsorbat zat warna metilen biru, menghitung kemampuan adsorpsi dari karbon aktif limbah kulit kopi pada proses penyerapan zat warna metilen biru. Penelitian ini di lakukan dengan beberapa tahapan yaitu preparasi sampel, karbonisasi, sokletasi diakhiri aktivasi karbon dan pengujian daya serap. Kulit kopi dikarbonisasi menggunakan furnace pada suhu dan waktu optimum berturut-turut 450 °C selama 4 jam. Karakterisasi karbon aktif kulit kopi (KAKK) menggunakan spektrofotometer FTIR menghasilkan beberapa puncak serapan yaitu 1367 cm-1, 1156 cm-1, 1570 cm-1, 3038 cm-1 yang menunjukkan serapan khas untuk gugus C-H, C-O, C=C, dan O-H. waktu kontak optimum Adsorpsi KAKK yaitu 90 menit dengan kapasitas adsorpsi (Qe) dan efisiensi adsorpsi berturut-turut 94,07 mg/g dan 11,75 %. Kapasitas adsorpsi karbon aktif kulit kopi pada parameter dosis, konsentrasi, dan waktu kontak optimum adalah 1,35 mg/g, 5.6 mg/g, dan efisiensi adsorpsi nya yaitu 97,29 %, 90,66%sehingga diperoleh kinetika adsorpsi yang memenuhi pseudo orde satu dengan nilai konstan mendekati atau sama dengan 1. Mekanisme adsorpsi ini memenuhi model Isoterm Temkin, isoterm Temkin menjelaskan proses yang tidak homogen, mekanisme yang terjadi adalah secara kimia.