Problematika Pergantian Antar Waktu (PAW) Di DPRA Periode 2019 - 2024 Studi Kasus: Penggantian Antar Waktu Di (DPRA)

Adapun penelitian ini dilatar belakangi pernyataan KPU pada periode 2014-2019 bahwa proses Penggantian Antar Waktu (PAW) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sudah dilakukan sebanyak 13 kali dan paling banyak dilakukan oleh Partai Aceh dengan jumlah 5 kali dengan alasan mengundurkan diri. Pada periode 2019-2024 juga telah melakukan 5 kali PAW di mana Partai Demokrat menjadi partai urutan pertama yang melakukan PAW sebanyak 2 kali dengan alasan mengundurkan diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana treln, latar belakang, dan strategi politik anggota legislatif dalam menghadapi Pelrgantian Antar Waktul (PAW) yang telrjadi di DPRA hasil pelmilul 2019. Jelnis pelnellitian ini melrulpakan jelnis pelnellitian kelpulstakaan (library relselarch), yang belrtulmpul pada
kajian dan tellaah telks. Ini dilakulkan karelna sulmbelr-sulmbelr data yang digulnakan adalah belrulpa data litelratulr. Teknik pengumpulan data melalui observasi, selain itu peneliti juga melakukan dokumentasi melalui literatur maupun data-data yang telah tersedia pada instansi terkait dan pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah Anggota DPRA yang di PAW periode 2019-2024 di atas maka dapat dilihat bahwa strategi calon anggota legislatif yang di PAW
memiliki warna tersendiri, Strategi yang mereka miliki hampir sama sehingga faktor lain yang dapat dijadikan sebagai perbandingan adalah pada seberapa dekat
calon anggota legislatif dengan internal partai.