Rujuk Terhadap Talak Tiga Diluar Pengadilan Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif (Studi Kasus Di Desa Umah Besi Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah)

Talak tiga yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada istrinya, maka tidak ada rujuk bagi keduanya melainkan seorang istri harus menikah dengan orang lain, beda halnya dalam kasus yang terjadi di desa Umah Besi pasangan suami istri melakukan rujuk kembali tanpa sang istri melakukan nikah dengan orang lain terlebih dahulu sebagaimana yang diketahui ini adalah suatu perkara yang dilarang dalam agama. Bagaimana kedudukan talak yang dilakukan diluar pengadilan, yang kedua, bagaimana aturan hukum positif dan hukum Islam mengenai rujuk dari talak tiga yang dilakukan diluar pengadilan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu instrumen yang digunakan adalah lembar wawancara dan dibantu dengan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa bentuk penyimpangan rujuk yang dilakukan oleh pasangan suami istri tersebut adalah rujuk kembali namun tidak sesuai dengan aturan syariat Islam yang telah ditetapkan yaitu talak tiga maka pasangan tersebut tidak boleh rujuk, boleh rujuk kembali dengan syarat bahwa istri harus menikah dengan laki-laki lain dan telah di gauli (bersetubuh) kemudian bercerai dengan tidak dipaksa, setelah masa iddah mantan istri tersebut baru boleh dinikahi kembali oleh mantan suaminya.