Implementasi Metode Rule-Based pada Proses Silabifikasi dalam Bahasa Aceh

Dalam era globalisasi dan interkoneksi antarindividu, komunikasi menjadi unsur penting dalam setiap interaksi manusia. Bahasa yang merupakan alat komunikasi utama juga berperan penting dalam membentuk identitas budaya setiap individu. Di Indonesia, terdapat berbagai bahasa daerah yang berkembang di samping Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Aceh adalah bahasa yang digunakan sebagai sarana berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat Aceh. Namun, penggunaan Bahasa Aceh mengalami penurunan signifikan, terutama di kalangan generasi muda. Penurunan ini dipengaruhi oleh ketidakmampuan dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Aceh. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap ketidakmampuan ini adalah kurangnya pemahaman tentang tata cara membaca kata dalam Bahasa Aceh. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang pengucapan kata berdasarkan tata cara membaca kata dalam Bahasa Aceh adalah dengan menerapkan metode Rule-Based dalam proses silabifikasi. Penelitian ini menggunakan metode Rule-Based pada proses silabifikasi dalam Bahasa Aceh. Dataset penelitian ini berisi kumpulan kata Bahasa Aceh yang berjumlah 6.225 baris data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode Rule-Based dalam silabifikasi Bahasa Aceh berhasil dilakukan, dan model yang dihasilkan memperoleh akurasi yang sangat baik dalam memprediksi suku kata dengan tingkat WER sebesar 0,9%. Hasil ini menegaskan bahwa metode Rule- Based efektif dalam silabifikasi Bahasa Aceh dan memiliki potensi besar dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Aceh, serta berkontribusi pada pelestarian bahasa Daerah Aceh.