Perspektif Tengku Dayah Terhadap Tolak Bala (Rabu Abeh) Yang Ada Di Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan

Studi ini mengkaji terkait dengan sebuah tradisi sebagai suatu kegiatan yang dianggap memiliki peran nilai keagaaman. Aceh merupakan salah satu provinsi yang memiliki keberagaman adat dan budaya yang masih melekat, tanpa terkecuali di Kecamatan Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan. Salah satu bentuk tradisi yang rutin dilaksanakan setahun sekali yaitu tolak bala (rabu abeh). Tradisi ini merupakan sebuah tradisi yang masih melekat nilai keagaaman di dalamnya, karena memiliki perilaku mengharapkan atau bergantung hanya pada Allah swt. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi tolak bala dan perspektif Tengku Dayah terhadap tradisi tolak bala yang ada di Desa Pulo Ie Kecamatan Kluet Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisis data terdiri dari proses mengumpulkan, menyajikan, memverifikasi dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi tola bala (Rabu Abeh) di Kluet Selatan sanggat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari yang mana ketika telah menjalankan tradisi ini maka seperti terlepaslah permasalahan yang akan di hadapi pada tahun tersebut khususnya pada bulan Shafar dan jika tidak melaksanakan tradisi maka masyarakat meyakini akan ada musibah yang menimpa desanya. Semenjak masuknya agama Islam hingga saat ini tradisi yang di jalankan masyarakat masih dengan balutan Islami.