Keterlibatan Perempuan Dalam Memenuhi Ekonomi Keluarga Menurut Perspektif Maqashid Syariah (Studi Kasus Pada Pedagang Perempuan Di Pasar Jantho)

Islam telah memberikan kewajiban nafkah terhadap suami, sebagaiman telah dijelaskan dalam Qs. Al-baqarah ayat 233. Namun setelah suami berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga, timbulah sebuah kenyataan bahwa pemenuhan nafkah yang dilakukan suami tidak optimal. Maka, munculah sebuah peran seorang istri yang harus berkontribusi dalam hal mencari nafkah untuk membantu suami. Terdapat dua pandangan ulama yang bertolak belakang terhadap perempuan yang bekerja membantu suami mencari nafkah, ada yang membolehkan dan ada juga yang melarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keterlibatan perempuan dalam memenuhi ekonomi keluarga dan bagaimana keterlibatan pedagang perempuan dalam memenui ekonomi keluarga di pasar Jantho menurut maqashid syariah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan hukum empiris. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, faktor yang mempengaruhi keterlibatan pedagang perempuan dalam upaya memenuhi ekonomi keluarga di pasar Jantho adalah; faktor ekonomi, pendidikan dan, sosial budaya. Kedua, berdasarkan analisis maqashid syariah terhadap keterlibatan perempuan dalam upaya memenuhi ekonomi keluarga yang ditinjau berdasarkan efek mashlahat dan mafsadatnya menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan dalam upaya memenuhi ekonomi keluarga termasuk dalam memelihara jiwa (hifz nafs) dengan tingkatan mashlahat hajiyyat, hal ini dikarenakan apabila mereka tidak bekerja maka kebutuhan sehari-hari tidak terpenuhi secara maksimal. Sedangkan menurut perannya sebagai ibu termasuk dalam tingkatan mafsadat daruriyah yaitu dalam memelihara agama (hifzu diin) karena ibu merupakan hadzanah atau pendidikan pertama bagi anak-anaknya, apabila ibu bekerja maka akan berkurangnya hadzanah terhadap anak.