Disharmoni Kehidupan Beragama Intra Islam Pada Majelis Ta’lim Perempuan Di Aceh

Tulisan ini menjelaskan disharmoni kehidupan beragama intra Islam pada majelis ta’lim kaum ibu (perempuan) di Aceh. Majelis Ta’lim sebagai salah satu kearifan lokal di Aceh yang sampai sekarang masih tetap dipraktikkan dengan pola sekolah yang mencerdaskan kaum ibu di masyarakat, seyogyanya mampu menjadi pilar yang memperkuat peran damai kaum ibu. Namun hal ini menjadi tidak mudah mengingat sekarang adanya kondisi disharmoni yang melanda interaksi keberagmaan kaum ibu di Aceh. Padahal energi damai yang dimiliki kaum ibu dapat dimaksimalkan untuk membangun harmoni intra Islam. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpul data melalui wawancara, observasi dan FGD.Hasil kajian menunjukkan ada tiga isu disharmoni yang dialami perempuan di Majlis Ta’lim. Pertama, adanya sikap kurang dewasa dalam merespon berbagai perbedaan amalan yang bersumber dari organisasi Islam seperti PERTI, NU dan Muhammadiyah. Kedua, adanya keresahan sebagai bentuk respon spontan terhadap munculnya kelompok salafi/wahabi yang membawa konsep berbeda dari amalan yang mainstream di masyarakat. Ketiga, munculnya persaingan antar pengikut teungku pengajian, baik dari segi substansi, maupun dari segi popularitas yang dapat merenggangkan keharmonisan sesama.

Keywords : disharmoni, majelis, ta’lim, perempuan