Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Tradisi Lisan Kekeberen (Suatu Penelitian Etnografi Pada Masyarakat Gayo Aceh Tengah)

Disertasi ini merupakan hasil penelitian tentang pendidikan akhlak dalam tradisi masyarakat Gayo, selain bertujuan untuk mengetahui nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam tradisi lisan Kekeberen pada masyarakat Gayo, juga untuk menganalisis dan menemukan nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam tradisi kekeberen, implementasinya dan strategi pewarisan terhadap generasi selanjutnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan hasil penelitian berorientasi untuk memahami makna, keunikan, konstruksi fenomena dan menemukan jawaban penelitian. Penelitian ini mengeksplorasi nilai-nilai pendidikan akhlak berbasis kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi lisan kekeberen. Subjek penelitian ini adalah suku Gayo. Fokus penelitian ini adalah menggali kisah kekeberen peteri pukes, peteri ijo dan kekiding dan kaitannya sebagai media dan Teknik penanaman nilai Pendidikan, budaya dab adat. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur tahapan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik Wawancara mendalam (in-depth interview) untuk menjaring informasi dari informan sesuai bidangnya masing-masing dan Teknik analisis data di dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif Creswell. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa: Implementasi nilai Pendidikan akhlak pada tradisi lisan kekeberen sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan perkembangan Pendidikan, Tradisi lisan kekeberen Gayo membentuk suatu pola pendidikan dalam tradisi mendidik anak Gayo yang diwariskan secara turun temurun. Secara umum ada beberapa nilai pendidikan akhlak dan edukasi islami dapat ditemukan dalam tradisi lisan kekeberen Gayo di antaranya nilai pendidikan akhlak dalam budaya yang termasuk di dalamnya nilai Pendidikan akhlak dalam Musyawarah (Genap Mupakat), dalam kasih sayang, tolong-menolong (alang tulung beret berbantu), pembinaan karakter dan nilai pendidikan akhlak dalam membina nilai religius dan menempa moral. Hal yang tidak kalah pentingnya yaitu di dalam tradisi lisan kekeberen tersebut termuat cerita dan prosesi adat agar tetap terjaga dan tidak hilang dan berkesinambungan (sustainable value).