Kontekstualisasi Pemaknaan Surah Yūsuf Ayat 55 Dan Surah Al-Qaṣaṣ Ayat 26 Tentang Kriteria Pemimpin Perspektif Hermeneutika Gadamer

Shulhatul Laiya, 190303092 (2024) Kontekstualisasi Pemaknaan Surah Yūsuf Ayat 55 Dan Surah Al-Qaṣaṣ Ayat 26 Tentang Kriteria Pemimpin Perspektif Hermeneutika Gadamer. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

[thumbnail of Kontekstualisasi Pemaknaan Surah Yūsuf Ayat 55 Dan Surah Al-Qaṣaṣ Ayat 26 Tentang Kriteria Pemimpin Perspektif Hermeneutika Gadamer] Text (Kontekstualisasi Pemaknaan Surah Yūsuf Ayat 55 Dan Surah Al-Qaṣaṣ Ayat 26 Tentang Kriteria Pemimpin Perspektif Hermeneutika Gadamer)
Shulhatul Laiya, 190303092, FUF, IAT.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Sifat Ḥafīẓun ‘Alīm dan Qawiyyul Amīn merupakan salah satu syarat bagi seorang pemimpin. Kedua kualitas ini terdapat dalam QS. Yūsuf: 55 dan QS. al-Qaṣaṣ: 26. Kedua ukuran tersebut merupakan teladan yang ditempuh Nabi Yusuf dan Nabi Musa ketika diberikan dan diakui kedudukannya. Meski keduanya menerima jabatan dengan cara yang berbeda, namun kriteria tersebut setidaknya bisa menjadi standar yang harus kita ikuti dalam mencari peran atau posisi kepemimpinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana kriteria pemimpin tersebut dimaknai oleh para penerjemah tradisional dan kontemporer, serta untuk melihat makna kontekstual dari kedua kriteria tersebut ketika diterapkan dengan menggunakan strategi hermeneutik. Untuk mengetahui makna kontekstual dari kedua kriteria ini, diperlukan strategi metodologi, khususnya pendekatan yang berorientasi pada konteks. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan jenis kualitatif. Metode yang digunakan adalah teknik analisis isi dengan cara Hermeneutika Gadamer untuk menghadapi kontekstualisasi makna Ḥafīẓun 'Alīm dan Qawiyyul Amīn. Berdasarkan hasil penelitian, makna kriteria tersebut yang pada mulanya hanya dipahami pada kriteria pemimpin yang pandai menjaga juga berpengetahuan dan kuat juga dapat dipercaya. Namun kriteria pemimpin berkembang menjadi makna baru yang lebih komprehensif sebagai hasil pendekatan fusion of horizons Gadamer, yaitu sebagai berikut: akuntabilitas, inspiratif dan berwibawa, kreatif dan inovatif, integritas, percaya diri, optimisme, dan transparansi merupakan sifat-sifat yang sangat penting.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Shulhatul Laiya
Date Deposited: 24 Apr 2024 02:28
Last Modified: 24 Apr 2024 02:28
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/36319

Actions (login required)

View Item
View Item