Pola Rekrutmen Bakal Calon Anggota Dpra Dalam Menghadapi Pemilu 2019 (Studi Kasus: Partai Aceh)

Awwaluddin, 170801009 (2024) Pola Rekrutmen Bakal Calon Anggota Dpra Dalam Menghadapi Pemilu 2019 (Studi Kasus: Partai Aceh). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan.

[thumbnail of Pola Rekrutmen Bakal Calon Anggota Dpra Dalam Menghadapi Pemilu 2019 (Studi Kasus: Partai Aceh)] Text (Pola Rekrutmen Bakal Calon Anggota Dpra Dalam Menghadapi Pemilu 2019 (Studi Kasus: Partai Aceh))
Awwaluddin, 170801009, FISIP, IP.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (15MB)

Abstract

Partai Aceh pertama berpartisipasi dalam pemilu pada tahun 2009. Partai Aceh sebagai peserta pemilu pertama sekali dalam pemilihan legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mampu menguasai 46.91% atau memperoleh 33 kursi dewan dari 69 kursi dewan di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dengan jumlah pemilih sebanyak 1.007.173 suara dari total suara sah 2.146.141. Partai Aceh mampu mendominasi di DPRA, Namun demikian seiring berjalan-nya waktu elektabilitas Partai Aceh terus mengalami penurunan jumlah kursi. Hal ini menjadi lampu kuning sebagai tanda pengingat bagi partai Aceh untuk segera berbenah diri secepat-nya Penelitian ini dilatar belakangi oleh menurunnya jumlah kursi atau elektabilitas partai yang dikarenakan proses rekrutmen atau pola pengkaderan. Peneliti ingin melihat pola rekrutmen dan tantangan Partai Aceh di dalam pemilu mendatang dalam hal rekrutmen calon atau kader dengan membandingkan hasil dari pola rekrutmen yang pernah dilakukan di pemilu sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola rekrutmen yang dilakukan yaitu rekrutmen secara terbuka namun Partai Aceh berada pada posisi yang kuat dalam mengontrol pada pemilihan kandidat dimana Pola Rekrutmen caleg Partai Aceh adalah dengan melihat potensi individual dari sumber yang berjenjang, yakni dari sumber simpatisan, hingga pertimbangan yang digunakan dalam Rekrutmen meliputi pertimbangan ideologis, yakni adanya keyakinan terhadap cita-cita politik Partai Aceh, serta pertimbangan administratif berupa kelengkapan syarat dari penyelenggara pemilu dan syarat dari internal Partai Aceh. Sedangkan tantangannya ialah lemahnya ideology Partai dan lemahnya sistem rekrutmen dan kaderisasi partai. Fenomena “naturalisasi” atau sistem pindah kader dari satu partai ke partai yang lainnya. Bukti ini menurut penulis cukup jelas untuk menunjukkan bahwa pola kaderisasi yang dilakukan partai politik lemah dan memprihatinkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola rekrutmen yang dilakukan oleh Partai Aceh dalam merekrut calon anggota DPRA tahun 2019 dilakukan dengan terbuka dimana seluruh masyarakat Aceh baik kalangan muda dan kalangan tua dapat mencalonkan diri baik dari kader partai maupun bukan dari kader partai Aceh. Ini merupakan cara rekrutmen terbaru yang dilakukan oleh Partai Aceh untuk menjaga stabilitas dan citra demokrasi pada Partai Aceh.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > S1 Ilmu Politik
Depositing User: Awwaluddin Awwaluddin
Date Deposited: 24 Apr 2024 04:26
Last Modified: 24 Apr 2024 04:26
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/36327

Actions (login required)

View Item
View Item