Pengembangan Perangkat Pembelajaran Integratif Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Matematika

Krisis moral pendidikan di Indonesia berawal dari kurangnya penanaman nilai, terutama nilai spiritual, pada anak usia dini. Orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak, tetapi banyak dari mereka tidak menguasai nilai-nilai yang seharusnya diajarkan kepada anak sejak dini. Kekurangan ini membuat madrasah menjadi penting karena di sana ada integrasi antara ilmu umum dan ilmu agama, seperti menyisipkan nilai-nilai Islam dalam pelajaran matematika. Integrasi ini diharapkan membantu siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R & D) dengan model Borg dan Gall. Penelitian ini dilakukan di SMPIT Luqmanul Hakim dan Tahfidzul Qur’an Baitusshalihin. Pada penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran integratif berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan soal tes hasil belajar pada materi matematika. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara, angket dan soal tes. Teknik analisis data dilakukan menggunakan 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemetaan berdasarkan kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) pada semua materi sangat valid dengan persentase 88.4%. Kesesuaian materi matematika dan pendidikan agama Islam juga ditemukan sangat valid berdasarkan kompetensi dasar terpilih. Perangkat pembelajaran integratif terbukti praktis dengan tingkat persetujuan mencapai 83,1%, serta efektif untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa hingga 76,2%. Pengembangan perangkat pembelajaran integratif Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Matematika sangat valid, praktis dan efektif serta perangkat pembelajaran integratif ini memberikan pemahaman yang signifikan pada afektif (sikap/karakter) siswa dengan persentase 81,9%.