Penertiban Ternak sapi Di Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue

Sriwiningsi, 200802071 (2024) Penertiban Ternak sapi Di Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue. Masters thesis, UIN Ar-raniry.

[thumbnail of Penertiban hewan ternak, Sosialisasi Qanun, Kesadaran masyarakat] Text (Penertiban hewan ternak, Sosialisasi Qanun, Kesadaran masyarakat)
Sriwiningsi, 200802071, FISIP, IAN.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB)

Abstract

Teupah Selatan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Simeulue, Kecamatan Teupah Selatan menjadi perhatian pemerintah dengan tingkat populasi ternak yang banyak tentunya akan memunculkan berbagai permasalahan di tengah-tengah masyarakat oleh karena itu masalah peternakan ini sudah seharusnya ditertibkan agar terciptanya ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat. pada malam hari hewan ternak sapi yang berkeliaran kerap tidur di badan jalan dan menyebabkan kecelakaan bagi pengendara, bahkan ternak kerap meninggalkan kotorannya sehingga menimbulkan bau dan mencemari kondisi kota dan daerah sekitar. juga menyusahkan masyarakat karena kerap ditemukan tidur di teras-teras rumah warga di malam hari dan meninggalkan kotoran disana. Berkeliarannya hewan/ternak sapi di Kecamatan Teupah Selatan melanggar Qanun Kabupaten Simeulue Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Penertiban dan Pemeliharaan Hewan/Ternak dalam Kabupaten Simeulue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menyebabkan masih berkeliarannya ternak sapi masyarakat di Kecamatan Teupah Selatan. dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa berkeliarannya ternak sapi di Kecamatan Teupah Selatan disebabkan oleh beberapa faktor penting. pertama, Qanun yang sudah lama dan sudah tidak sesuai dengan keadaan sekarang. kedua, minimnya upaya sosialisasi terhadap peraturan yang ada, yang menyebabkan pemahaman yang beragam di kalangan masyarakat. ketiga, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keteraturan ternak dipengaruhi oleh unsur budaya dan tradisi yang telah lama berlangsung. keempat, pelaksanaan penertiban yang belum optimal karena kekurangan tenaga kerja dan dana yang tidak mencukupi. Maka dari itu, diperlukan langkah-langkah perbaikan menyeluruh seperti meninjau ulang peraturan, meningkatkan sosialisasi, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memperkuat pelaksanaan penertiban melalui peningkatan Sumber Daya Manusia dan pengalokasian anggaran yang memadai

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X0 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 350 Public Administration and Military Science (Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan > S1 Ilmu Administrasi Negara
Depositing User: Sriwiningsi Ningsi
Date Deposited: 29 Apr 2024 02:37
Last Modified: 29 Apr 2024 02:37
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/36354

Actions (login required)

View Item
View Item