Keanekaragaman Serangga Tanah Pada Perkebunan Kelapa Sawit Desa Suka Damai Aceh Singkil Sebagai Referensi Pendukung Materi Animalia

Serangga adalah bagian dari keanekaragaman hayati yang harus di jaga kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman jenisnya. Keanekaragaman serangga tanah berbeda disetiap tempat dikarenakan seranggga berdasarkan tempat hidupnya, ada yang hidup pada lapisan tumbuh-tumbuhan, lapisan organik tanah dan lapisan mineral tanah. Serangga permukaan tanah dapat dijumpai hampir diseluruh daerah, selain itu serangga permukaan tanah juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan ekosistem tempat tinggalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies serangga permukaan tanah dan mengkaji keanekaragaman serangga permukaan tanah pada Perkebunan Kelapa Sawit Desa Suka Damai yang dibuat dalam bentuk buku ajar sebagai referensi pendukung materi animalia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perangkap Pitfall trap dengan teknik pengambilan sampel Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sengaja dan ditentukan lokasi penelitian berdasarkan kondisi lingkungan yang ada dilapangan. Total luas kawasan sampling seluas 2 Ha, dengan memilih 3 titik tempat penelitian dengan luas masing-masing 75 m x 75 m. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh serangga permukaan tanah yang terdapat pada Perkebunan Kelapa Sawit Desa Suka Damai Aceh Singkil dan sampel dalam penelitian adalah serangga permukaan yang terdapat pada 3 titik pengamatan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif yaitu dengan mencantumkan nama famili, ordo dan spesies yang disajikan dengan deskripsi dan gambar masing masing spesies serangga kemudian menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian yang dilakukan pada perkebunan kelapa sawit Desa Suka Damai Aceh Singkil diperoleh bahwa terdapat 17 spesies serangga permukaan tanah terdiri dari 4 famili. Indeks keanekaragaman tergolong sedang dengan nilai Ĥ = 2.206222. Hasil uji kelayakan terhadap produk diperoleh nilai rata-rata 70% dengan kategori Layak