Ekonomi dan Bisnis Islam/Ekonomi Syariah

Kementerian Pariwisata RI telah mengidentifikasi 13 provinsi yang berpotensi dijadikan wisata syariah, salah satunya Provinsi Aceh. Pariwisata halal saat ini menjadi salah satu isu kontemporer dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat global. Selain memiliki keistimewaan dan qanun terkait kepariwisataan, Aceh mampu menarik wisatawan; Namun, penerapan konsep halal saat ini masih di bawah standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi wisata halal, serta strategi yang akan dilakukan, dan peran pemerintah dalam mengembangkan wisata halal di destinasi wisata desa Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara. Data yang digunakan ialah data hasil dari wawancara dengan Sekretaris Dinas Kepariwisataan dan Olahraga Aceh Tenggara, pengelola, masyarakat dan wisatawan. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif, hasil wawancara serta metode analisis SWOT. Hasil penelitian bahwa destinasi wisata Ketambe berpotensi dikembangan sebagai wisata halal di Kabupaten Aceh Tenggara. Berdasarkan penilaian empat aspek; atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan Ancillary. Meski demikian, masih terdapat beberapa kelemahan, seperti belum adanya jaminan kehalalan pada produk makan, serta kurangnya transportasi umum yang memadai untuk mencapai destinasi wisata dan tingkat kerjasama antara pengelola dan pemerintah belum maksimal. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa analisis SWOT meningkatkan potensi wisata di Ketambe.
Kata kunci: potensi, Strategi Pengembangan, wisata Halal, SWOT