Pengungkapan Lafaẓ Fi’il Muḍāri’ Yang Bermakna Māḍi Dalam Sūrah Al-Baqarah Menurut Tafsir Al-Baḥr Al-Muḥiṭ

Dina Nurjannah, 211006013 (2024) Pengungkapan Lafaẓ Fi’il Muḍāri’ Yang Bermakna Māḍi Dalam Sūrah Al-Baqarah Menurut Tafsir Al-Baḥr Al-Muḥiṭ. Masters thesis, UIN Ar-Raniry Pascasarjana Ilmu Al- Quran dan Tafsir.

[thumbnail of Pengungkapan Lafaẓ Fi’il Muḍāri’ Yang Bermakna Māḍi Dalam Sūrah Al-Baqarah Menurut Tafsir Al-Baḥr Al-Muḥiṭ] Text (Pengungkapan Lafaẓ Fi’il Muḍāri’ Yang Bermakna Māḍi Dalam Sūrah Al-Baqarah Menurut Tafsir Al-Baḥr Al-Muḥiṭ)
Dina Nurjannah, 211006013, PPS, IAT.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Dalam kaidah Bahasa Arab dapat diketahui adanya istilah isim, fi’il dan huruf. Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Fi’il muḍāri’ merupakan lafaẓ yang memungkinkan memiliki kandungan dua zaman, yakni hāl dan istiqbāl. Namun di dalam al-Qur’an tidak selamanya kandungan zaman yang dimiliki muḍāri’ sejalan dengan kaidah Bahasa Arab. Adakalanya muḍāri’memiliki zaman lain selain dua zaman yang dimilikinya, seperti zaman māḍi. Dari banyaknya kitāb tafsir yang mengkaji tentang kaidah Bahasa Arab, tafsir al-Baḥr al-Muḥiṭ tepat untuk dijadikan rujukan dalam pembahasan penelitian ini, dikarenakan isi dari pembahasannya yang dinilai lengkap, baik dari aspek kajian bahasa maupun aspek kajian makna dan kitab ini bercorak Bahasa.
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode mauḍū’i. Dalam mengidentifikasi gramatika bahasa yang terdapat dalam zaman fi’il muḍāri’ yang digunakan mufasir dalam tafsir al-Baḥr al-Muḥiṭ, penulis mengambil kitab ini sebagai rujukan penelitian karena kitab tafsir ini bercorak Bahasa, karena penulis akan menggunakan pendekatan ilmu naḥwu dan balāgah dalam menelitinya. Hal ini bertujuan untuk menganalisis kaidah penggunaan zaman māḍi pada fi’il muḍāri’ yang digunakan Abu Hayyan dalam tafsir al-Baḥr al-Muḥiṭ. Penulis juga akan sedikit mengulas adakah kemungkinan hal yang melatarbelakangi penafsiran dari Abu Hayyan. Selain itu penulis juga menganalisis makna yang terkandung dalam penggunaan zaman māḍi terhadap fi’il muḍāri’.
Dari hasil penelitian ini, penulis menemukan sebuah penafsiran yang cukup adil. Mufassir yang menjadi pakar dalam ilmu naḥwu, menunjukan kecenderungan terhadap ideologi tertentu, namun tanpa memenangkan salah satu pihak. Penafsiran yang dilakukan dengan cara membahas ayat satu persatu, menganilisisnya dengan dalil-dalil naḥwu, memberikan bantahan pada argumen tertentu, juga tak lupa menyertakan ayat lain dan hadis Nabi sebagai penafsiran.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Dina Nurjannah
Date Deposited: 07 May 2024 03:48
Last Modified: 07 May 2024 03:48
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/36492

Actions (login required)

View Item
View Item