Peran Orang Tua dalam Menjaga Stabilitas Rumah Tangga Anak(Studi Kasus di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues)

Dalam Adat Gayo orang tua masih memungkinkan untuk berperan dalam rumah tangga anak. Peran orang tua dalam rumah tangga anak bisa bersifat positif dan negatif. Peran positif menghasilkan keharmonisan rumah tangga anak, sebaliknya peran negatif akan membuat rumah tangga anak tidak harmonis bahkan berakibat fatal seperti perceraian di Mahkamah Syar’iyyah. Dari hasil penelitian di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues menggambarkan bahwa orang tua dari masing-masing suami dan istri masih memberikan peran dalam rumah tangga anaknya. Realita di lapangan banyak orang tua memberikan peran positif dalam rumah tangga anak, sehingga konflik rumah tangga anak selesai dengan solusi yang diberikan oleh orang tua. Akan tetapi tidak sedikit juga orang tua memberikan peran negatif terhadap rumah tangga anaknya, bukan menyelesaikan masalah namun menjadikan konflik rumah tangga anak semakin sulit diselesaikan.
Orang tua boleh berperan dalam rumah tangga anak dengan batasan-batasan tertentu. Menjadi penengah (hakam) dalam rumah tangga anak akan memberikan solusi yang baik untuk keluarga anak. Intervensi atau ikut campur yang berlebihan dalam rumah tangga anak umumnya akan menimbulkan konflik sehingga permasalahan yang ada akan menjadi besar dan sulit untuk diselesaikan. Harmonis serta dapat menyelesaikan konflik dalam rumah tangga merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap keluarga.